Harlan

Elit Politik Harus Mampu Netralisir Keadaan

Banda Aceh – Elit politik hendaknya lebih mengutamakan komitmen menjaga damai dengan menciptakan persepsi politik yang menentramkan keadaan. Selain itu, elit juga harus mampu menetralisis kecemasan berlebihan yang mulai muncul di masyarakat.

Teuku Alfian SH

“Apapun motif dan latar belakang kekerasan bersenjata api oleh penembak misterus, elit harus mampu menetralisir keadaan, bukan malah membuatnya makin runyam,” ujar pemerhati hukum dan politik, Teuku Alfian, SH, dalam perbincangan dengan AcehCorner.Com, Sabtu (7/1) malam.

Menurut dia, egoisme berlebihan dari elit yang terus mempersoalkan polemik Pilkada, bisa semakin memperuncing keadaan. Sikap elit tersebut, katanya, selain mempersubur upaya menduga-duga, melestarikan spekulasi terkait motif dan pelaku penembakan, juga berpotensi besar ‘mengundang’ masuknya pihak ketiga untuk memanfaatkan situasi.

“Polemik Pilkada secara hukum dan akal sehat sudah selesai,” katanya. Menurutnya, semua mekanisme dan upaya hukum untuk memperjelas kekaburan Pilkada sudah ditempuh oleh pemangku kepentingan, dan secara terbuka juga disaksikan oleh seluruh rakyat.  “Dasar hukum pelaksanaan Pilkada sebagai instrumen penting sudah terang benderang,” tandasnya.

Pak Te mengingatkan para elit bahwa upaya-upaya menyandera Pilkada saat semua pihak berupaya menyelamatkan damai hanya akan melahirkan image politik negatif dari banyak pihak terhadap kualitas demokrasi di Aceh.

“Dan tanpa sadar juga semakin mendegradasi keberadaan institusi-institusi politik yang ada sebagai aset penting dalam membangun demokrasi,” jelasnya.

Rakyat Aceh, lanjutnya, sedang menunggu kebesaran jiwa dan kearifan para elit untuk memperlihatkan moral politik yang  lebih dewasa dalam menghargai, menjaga, dan merawat damai.

“Damai haruslah membumi kembali di Aceh. Ini harga mati,” sebutnya. Pun begitu, lanjut dia, keterlibatan seluruh masyarakat Aceh dalam mengawalnya adalah logika hidup yang wajib disemayamkan dalam keyakinan politik seluruh lapisan masyarakat.

“Karena damai  adalah hak mutlak dan kebutuhan semua orang di Aceh,” pungkasnya.[]