Qaid Arkana

Liga Arab Diminta Ditarik Dari Suriah

Damaskus-Badan pengawas Liga Arab meminta agar pengamat organisasi itu yang berada di Suriah ditarik karena langkah meredam demonstrasi terus berlanjut.

Pengawas Liga Arab dikritik karena dianggap berpihak kepada pemerintah Suriah.

Ketua parlemen Arab Salem al-Diqbassi mengatakan para pengawas harus meninggalkan negara itu “Karena pembunuhan terhadap warga sipil oleh rezim Suriah terus berlanjut.”

Al-Diqbassi mengatakan dalam satu pernyataan bahwa berlanjutnya represi terhadap rakyat “Dengan kehadiran pengawas menyebabkan kemarahan rakyat Arab dan tidak membantu dalam tujuan misi pencari fakta.”

Sejumlah laporan menyebutkan banyak demonstran yang kecewa karena ketidakmampuan Liga Arab untuk menghentikan kekerasan.

Sekitar 60 pengawas Liga Arab berada di Suriah untuk memastikan penerapan rencana liga, yang antara lain berisi seruan untuk mengakhiri kekerasan, penarikan pasukan dari jalan-jalan dan dibebaskannya tahanan politik.

Sejumlah tank dilaporkan telah ditarik namun para penembak jitu masih terlihat di berbagai tempat unjuk rasa.

Komite koordinasi lokal, jaringan kelompok antipemerintah di Suriah, mengatakan paling tidak enam orang tewas di berbagai tempat di Suriah hari Minggu (01/12).

Melawan kelompok bersenjata

Lebih dari 150 orang tewas sejak para pengawas tiba di negara itu, menurut para aktivis.

PBB memperkirakan jumlah korban tewas sekitar 5.000 orang sejak demonstrasi dimulai 10 bulan lalu.

Sejumlah pihak juga mengkritik kepala pengawas, Jendral Mustafa al-Dabi dari Sudan, yang dianggap berpihak kepada pemerintah Suriah.

Hari Sabtu (31/12), ia dikutip mengatakan melihat “dengan mata kami sendiri” adanya penembak jitu pemerintah selama kunjungan kota Deraa.

Namun Jendral Dabi mengatakan kemudian kepada BBC bahwa mereka tidak pernah mengatakan hal itu dan hanya mengungkapkan perkiraan.

Pemerintah Presiden Bashar al-Assad mengatakan mereka berperang melawan kelompok bersenjata dan sekitar 2.000 personil keamanan tewas.

Jumlah korban dan sejumlah informasi lain sulit dipastikan karena sebagian besar media asing dilarang melaporkan dari Suriah.[bbc]