Muhadzdzier M Salda

Lomba Cerpen Bahasa Aceh Hampir Ditutup

Banda Aceh – PUSAT Studi Bahasa Daerah (Pusbada) Universitas Syiah Kuala menyelenggarakan lomba menulis cerpen berbahasa Aceh. Namun, lomba yang dibuka sejak September lalu itu akan ditutup tidak lama lagi.

“Jika mengacu kepada iklan yang sudah beredar, lomba ini ditutup 15 Desember 2011,” jelas Ketua Panitia, Herman RN, kepada The Aceh Corner, Kamis (24/11) malam.

Menurut Herman, lomba tersebut digelar dalam rangka meningkatkan minat orang Aceh terhadap dunia kepenulisan, sekaligus sebagai bentuk pelestarian bahasa dan budaya Aceh.

“Oleh karena itu, lomba ini dibuka untuk siapa saja, tidak dibatasi usia serta tidak ada pembatasan lokasi. Orang Aceh di luar negeri sekalipun boleh mengikuti lomba ini, jika memang ia memiliki kepedulian terhadap Aceh. Bukankah dokumentasi yang baik itu antara lain dengan menulis,” ungkap penulis produktif dari ‘Kota Tuan Tapa’ itu.

Setahu dirinya, lomba menulis cerpen berbahasa Aceh baru kali ini diselenggarakan di Aceh, sepanjang 100 tahun terakhir. Beberapa tahun belakang, kata dia, memang ada lomba menulis cerita berbahasa Aceh. Namun, lomba yang sudah-sudah lebih mengacu kepada cerita rakyat atau folklor.

Herman menambahkan, lomba cerpen berbahasa Aceh tersebut dibuka dengan kriteria yang sangat mudah diikuti oleh siapa saja.

“Dari sisi panjang cerita, tidak berat. Ada tiga halaman kuarto sudah cukup, dengan panjang maksimal tidak dibatasi, selama masih dapat dikategorikan sebagai cerpen, bukan novelet dan bukan novel,” paparnya.

Untuk memudahkan lagi, kata dia, cerpen tersebut diketik dengan menggunakan huruf book antiqua, font 12, spasi 1,5. Adapun tema yang diberikan bebas, selama tidak menyinggung unsur SARA.

“Boleh saja cerpen yang dituliskan diangkat dari cerita rakyat atau pengalaman, asal digubah dalam bentuk cerpen,” imbuh cerpenis Kompas 2010 itu.

Ketua PUSBADA Unsyiah, Dr. Mohd. Harun, turut menuturkan, cerpen yang diikutkan dalam lomba boleh dikirim langsung atau melalui pos dengan alamat Gedung Pascasarjana Unsyiah, Prodi MPBSI. Naskah dikirim rangkap tiga dengan lampiran dalam bentuk disk atau flashdisk.

“Kita akan usahakan membukukan 10 cerpen pilihan bersama cerpen para pemenang,” tuturnya. []