Harlan

Palang Merah Internasional Mulai Evakuasi Warga Sipil Homs

Damskus-Palang Merah Internasional, ICRC, mulai mengungsikan perempuan, anak-anak serta korban luka-luka dari kota Homs, Suriah, yang dilanda pertempuran sengit.

Pertempuran sengit di kawasan Baba Amr, Homs, membuat sebuah pemukiman warga terbakar.

Iring-iringan ambulan Bulan Sabit Merah Suriah terlihat hilir-mudik di wilayah Baba Amr, kawasan terparah akibat pertempuran, sehari setelah perundingan berlangsung

Para jurnalis yang terluka termasuk yang menunggu diungsikan, namun Palang Merah Internasional belum memutuskan apakah mereka termasuk pengungsi.

Desakan adanya bantuan kemanusiaan ke daerah terparah akibat pertempuran di Homs, Suriah, disuarakan dari konferensi di Tunisia yang dihadiri negara-negara Arab dan Barat

Konferensi yang diberi nama “Friends of Syria” atau Teman Suriah dihadiri delegasi dari 70 negara, bertujuan meningkatkan tekanan terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Konferensi berakhir dengan sebuah deklarasi yang menyerukan pemerintah Suriah untuk mengakhiri kekerasan serta mengijinkan akses bantuan kemanusiaan.

Deklarasi ini juga berjanji untuk meningkatkan sanksi terhadap Suriah, termasuk pembekuan aset, mengakhiri perdagangan minyak, dan mengurangi hubungan diplomatik dan mencegah pengiriman senjata.

“Peserta berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah untuk menerapkan dan menegakkan larangan dan sanksi terhadap rezim dan pendukungnya sebagai pesan yang jelas kepada rezim Suriah bahwa mereka tidak dapat menyerang warga sipil,” demikian isi pernyataan deklarasi itu.

Hasil penting dari konferensi ini juga mengesahkan dukungan bagi kelompok oposisi utama, Dewan Nasional Suriah (SNC) sebagai perwakilan “sah” Suriah, meski tidak menutup untuk kelompok oposisi lainnya.

Makin Parah

Usai penutupan konferensi, Menlu AS Hillary Clinton dalam jumpa pers mengatakan: “Rezim Assad dan pasukan keamanannya memikul tanggung jawab atas bencana ini. Rezim ini harus melakukan berbagai upaya untuk melindungi bantuan kemanusiaan yang dapat menjangka warga mereka yang paling menderita..”

Dia juga mengatakan peningkatan kekerasan di Suriah merupakan “penghinaan terhadap masyarakat internasional, ancaman terhadap keamanan regional, dan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia”.

Di hadapan wartawan, Clinton juga menyerang Rusia dan Cina, yang menolak menghadiri konferensi serta sebelumnya melakukan veto resolusi Dewan Keamanan PBB tentang penyelesaian konflik di Suriah.

“Seluruh dunia, selain Rusia dan Cina, bersedia menerima keputusan untuk mengambil tindakan terhadap rezim Assad,” katanya.

“Mereka harus mengerti bahwa mereka sedang memposisilkan diri tidak hanya melawan keinginan rakyat Suriah, tetapi juga melawan gerakan demokratisasi di dunia Arab (Arab Spring) secara keseluruhan.”

Para aktivis mengatakan 103 orang tewas akibat serangan pasukan pemerintah Suriah di berbagai wilayah negara itu, pada Jumat.

Jaringan kelompok oposisi anti rezim Assad mengungkapkan para korban termasuk sedikitnya 36 orang warga sipil di Homs dan 32 orang lainnya di provinsi Hama.

Rezim Suriah sejak awal membatasi akses bagi media asing sehingga jumlah korban tidak dapat diverifikasi secara pasti.

Kelompok oposisi mengatakan lebih dari 7.000 orang tewas dalam pemberontakan selama sebelas bulan.

Iring-iringan bantuan Palang Merah Internasional, ICRC, dilaporkan telah mencapai kawasan Baba Amr, Homs, dan disebutkan telah mencapai kesepakatan dari pihak rezim Assad dan kelompok oposisi untuk diijinkan mengungsikan warga sipil yang terluka.

Juru Bicara ICRC Hicham Hassan mengatakan kepada BBC situasi di kawasan Baba Amr semakin parah.

Sekitar 20 perempuan dan anak-anak, bersama dengan tujuh orang yang terluka, dipindahkan ke tempat yang lebih aman, kata laporan itu.[bbc]