Harlan

Polisi Afghanistan Terlibat Pembunuhan Dua Tentara AS

Seorang perwira Polisi Afghanistan diduga terlibat dalam pembunuhan dua perwira NATO yang bertugas pada kantor Kementerian Dalam Negeri Afghanistan di Kabul, Sabtu (25/02).

Pejabat anti terorisme setempat kepada BBC mengatakan perwira polisi bernama Abdul Saboor yang berusia 25 tahun itu kini tengah dicari oleh aparat keamanan.

Dia merupakan tersangka utama dan telah melarikan diri saat penyerangan tersebut terjadi.

Petugas keamanan kata pejabat itu sempat melakukan penggrebekan di rumah keluarganya yang terletak Proivinsi Parwan namun petugas tidak menemukan Saboor.

Mereka juga saat ini sudah melakukan penahanan terhadap keluarganya yang tinggal di Kabul.

Penyusupan Merajalela

Saboor selama ini dikenal sebagai petugas kepolisian yang telah bekerja di Kementerian Dalam Negeri Afghanistan selama beberapa tahun terakhir.

Dia ditugasi untuk mengawasi kondisi keamanan dan punya akses untuk mengamankan jalur komunikasi yang digunakan oleh pejabat di lingkungan Kementerian Dalam Negeri.

“Virus infiltrasi ini telah menyebar seperti kanker dan diperlukan sebuah operasi untuk menghentikan penyebarannya. Kalau hanya mengobati saja itu tidak akan membantu,” kata seorang pejabat senior Afghanistan yang menganalogikan terjadinya penyusupan kelompok pemberontak di tubuh pemerintah negara itu kepada BBC.

Peristiwa penembakan ini terjadi saat protes menentang pembakaran Al Quran tentara AS merebak di sejumlah wilayah di Kabul.

Akibat penembakan tersebut Komandan NATO di Afghanistan, Jenderal John Allen telah menarik seluruh petugas keamanannya yang diperbantukan pada sejumlah kantor kementerian di Kabul.

Terkait insiden pembakaran Al Quran tersebut pemerintah AS melalui Presiden Barack Obama telah menyampaikan permintaan maafnya dengan mengatakan bahwa kitab yang terbakar itu telah “mengalami penanganan salah namun tidak disengaja.”[bbc]