Muhadzdzier M Salda

Baru Siap Dikerjakan, Proyek Tanggul Runtuh

foto: istimewa
foto: istimewa

Peureulak—Baru siap dikerjakan sekitar satu bulan yang lalu, tanggul penahan abrasi di tebing anak sungai yang berada di ujung jembatan Teumpheun, Kecamatan Peureulak Barat, Aceh Timur, kini sudah runtuh kembali. Akibatnya, badan

jalan yang terdapat di ujung kepala jembatan yang menghubungkan empat kecamatan di sana nyaris putus.

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, usai meninjau longsor tersebut bersama Ismail alias Aki Rayeuk,  tokoh masyarakat setempat mengatakan, Longsor pasca runtuhnya tebih penahan badan jalan tersebut sangat mengancam pengguna jalan, apalagi pada malam hari karena tidak ada rambu- rambu tanda bahaya diletakkan di sana.

“Kita belum tahu apakah karena kualitas proyek yang rendah atau karena faktor lain yang menyebaban beton penahan ini runtuh,” ujarnya.

Seperti diamati,  kata dia, jika belum diambil langkah perbaikan oleh pihak terkait terutama pihak provinsi, maka badan jalan semakin terkikis dan mengancam posisi jembatan rangka baja. “Apalagi karena  musim hujan seperti saat ini. Tanggul penahan harus dibuat terpadu tidak bisa ditimbun dengan tanah saja. Masyarakat sudah menyampaikan keluhan beberapa kali,” sebutnya yang dibenarkan Aki Rayeuk.

Berdasarkan laporan yang ia terima dari masyarakat setempat, proyek tanggul penahan tebing tersebut baru siap dikerjakan sekitar sebulan yang lalu. Disebut- sebut anggarannya sekitar Rp 90 juta. Namun, tidak bertahan lama karena bangunan itu kembali runtuh dan kondisinya kini sangat memprihatinkan. Sebelumhnya, ujar Iskandar Al-farlaky, terkikisnya badan jalan yang membuat sebagian ruas jalan longsor telah membuat warga yang melintas kesulitan.

Bahkan,  pada Minggu (13/2/2011) sekira pukul 15.30 WIB, dimana pada titik tersebut dua warga harus menghembuskan nafas terakhir akibat bertabrakan saat mengelak longsor di badan jalan yang berada pada cekungan jalan. Korban meninggal, Nazaruddin (30), PNS di Puskesmas Ranto Peureulak dan Suhedi, warga Ranto Peureulak[]