91 Titik Api Muncul Di Sumatera

Qaid Arkana

Pekanbaru– Satelit “National Oceanic and Atmospheric Administration” mendeteksi sedikitnya 91 titik api yang “membakar” sebagian besar daratan di Pulau Sumatra.

Analis Badan Metorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sanya Gautami di Pekanbaru, Minggu (8/1) mengatakan, ke 91 titik api atau “hotspot” tersebut tersebar di berbagai wilayah provinsi yang ada di Pulau Sumatra, seperti Jambi ada satu titik.

Aceh empat titik, Sumatra Barat dan Sumatra Selatan masing-masing terdapat tiga titik api. Kemudian titik api juga ada dua di Sumatra Utara, Bengkulu satu, begitu juga Bangka Belitung dan Provinsi Kepulauan Riau masing-masing satu titik api.

“Untuk Provinsi Riau sendiri, tetap mendominasi kemunculan titik api dengan jumlah mencapai 68 sebaran. Jumlah ini jauh meningkat dibandingkan sebelumnya yang masih berada di bawah 50 titik,” katanya.

Sanya Gautami memperjelas, sebaran terbanyak untuk titik api Riau sendiri berada di Kabupaten Bengakalis dan Pelalawan, yakni 13 dan 11 “hotspot”.

Sementara untuk wilayah kabupaten/kota lainnya, seperti Kota Dumai terdapat lima titik api, Kabupaten Indragiri Hilir (empat), Siak (empat), Rokan Hulu (empat), serta Indragiri Hulu dan Rokan Hilir masing-masing dua titik api.

“Selanjutnya Kebupaten Kampar sebanyak satu dan Kuantansingingi yang juga cuma ada satu titik api,” ujar Sanya.

Menurut dia, kemunculan titik api dalam satu pekan terakhir dominan terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Hal demikian kata dia, bisa jadi disebabkan berbagai hal, salah satunya suhu udara yang sejak beberapa hari ini cenderung terik dengan temperatur maksimal 32,5 bahkan hingga 34,6 derajat celsius.

“Penyulut munculnya banyak titik api di Sumatra khususnya Riau juga bisa jadi disebabkan kebiasaan masyarakat dalam membuka atau memperluas lahan perkebunannya dengan cara membakar. Hal ini yang juga akhirnya menambah peningkatan suhu udara hingga berada di atas normal,” tuturnya.[Antara]