Hai guys, kembali lagi bersama saya. Semalam yang lalu kita sudah bercakap-cakap tentang 5 Hal yang luar biasa tentang Aceh, yaitu Aceh Syariat Islam dan kenapa Aceh menjadi komoditi ganja terbesar Indonesia. Malam ini saya mau menyambung ke nomer tiga.
- Aceh Provinsi yang tidak Toleran
Beberapa peraturan tidak populer keluar dari beberapa Bupati di Aceh akhir-akhir ini. Ada yang memberikan himbauan kalau cewek dilarang berduaan di kafe dengan pria yang bukan mahram, lalu sebelum itu kota Lhoksemawe membuat peraturan kalau wanita dilarang duduk ngangkang di atas sepeda motor. Kenapa tujuannya semua pada perempuan?
Sebagai daerah syariat Islam, Aceh menjunjung tinggi harkat dan martabat perempuan. Dalam Islam pun anak perempuan harus diperlakukan layaknya ratu, tak boleh disuruh kerja seperti laki-laki dan dia punya aurat yang berbeda dengan dengan laki-laki yang harus dijaga. kan tuan-tuan gak mau lihat anak laki-lakinya banyak stempel atau sidik jari lelaki selain suaminya.
Tabu dulu di Aceh kalau cewek masih berkeliaran di malam hari. Menurut peraturan, kalau hiburan di Aceh batasnya jam 22.00 malam. Tapi sekarang sudah biasa terlihat, kadang pasangan non muhrim masih berada diluaran di atas jam segitu –mungkin Aceh sudah moderat- atau mereka pasangan baru menikah yang belum pulang. Tapi bebaslah, tak ada yang ditangkap kalau duduk berduaan, paling kalau peluk-pelukan di depan umum akan masuk koran Instagram Aceh World Time dan dikomentari habis-habisan. Tapi pelukan di depan umum melanggar etika, norma dan kesopanan di Aceh. Di Aceh sangat tabu berpelukan di depan umum, apalagi di depan kami yang jomblo.
Intoleransi Aceh adalah kepada kaum LGBT. Di Aceh masih tak ramah dengan penyakit masyarakat ini. Dan Pemerintah dan ulama Aceh akan terus komit tak akan memanusiakan kaum ini.
- Aceh Akan Mencambuk Semua Pelanggar Syariat
Ada hiburan terbaru di Aceh selama Qanun cambuk pelanggar syariat di Aceh. Hukuman yang mempertakut para investor ke Aceh ini sudah diterapkan sejak 2014. Bagi yang terbukti berjudi, berkhalwat –berduaan di kamar/tempat tertutup-, berzina dan para pemberi fasilitas maksiat akan dicambuk di depan umum.
Ya haters gonna Hate. Dengan berlakunya syariat islam terbukti perjudian dan maksiat turun drastis di Aceh, sekarang hotel-hotel mulai terkontrol tidak boleh menginap yang bukan suami istri satu kamar –but, you know ada juga yang masih melanggar dan pemerintah sudah melakukan tanggung jawabnya- dulu pemain judi ada yang blak-blakan di depan umum, sekarang mereka harus berjudi di depan khusus..#eh? Maksud saya mencari tempat khusus untuk berjudi. Kalau ketauan juga akan di beureukah (ditangkap).
- Aceh Tak Punya Bioskop
Aceh negeri yang kaya, kalaupun tak bisa menonton film terbaru, kami menunggu di situs download. Atau yang gak sabaran bisa ke Medan atau Malaysia menonton film kesayangannya. Beberapa nonton bareng film terbaru dibawa oleh panitia filmnya ke Aceh dan mereka menyewa gedung untuk dinonton bersama dengan layar projector. Beberapa gedung juga sudah dilengkapi bioskop mini, ada juga yang 3D seperti di Mesium Tsunami Aceh.
Dulu ada bioskop tiap kabupaten, tapi tak tahu saya kenapa tak ada lagi. Walaupun tak ada bioskop kami tetap aman dan nyaman, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Yang perlu dikuatirkan adalah cukupkah amalan kita untuk menghadap yang kuasa?
Baiklah, itu saja.
Dari Rawa Leumo, Pidie Jaya, Riazul Iqbal Melaporkan!