Hari ini Aceh memperingati hari terjadinya Ie Beuna 14 tahun lalu. Sekolah ada yang memperingatinya dengan mengadakan simulasi bencana, doa bersama dan rata-rata sekolah sedang liburan. Beberapa kota mengadakan zikir dan tausiah dengan Da’I kondang, sampai Banda Aceh mengundang Prabowo dan Ustaz Abdus Somad. Prabowo datang untuk politik sedangkan UAS datang murni karena kecintaannya pada Aceh, sampai-sampai UAS akhir tahun ini akan memberi tausiah di Langsa live bersama TVONE.
Tapi di Pidie, kami beberapa warga yang tergabung dalam komunitas Pidie Kreatif (PK) hanya membuat acara sederhana yaitu Membaca Puisi Bersama dengan tajuk, Suara Kecil Hari ini di memorial Tsunami Pidie, Alun-alun kota Sigli. Anak-anak PK sudah berlatih berhari-hari untuk menunjukkan bakatnya dalam membaca puisi.
Saya dan Fazila mengeprit X-banner setengah jam sebelum acara dan saya dan Bal Caesar membeli rak untuk buku dua jam sebelum acara. Tapi itu tak soal acaranya lancar. Puluhan puisi dibaca bergantian, mulai jam lima sampai jam enam sore tadi.
Maka sampai tak tahu siapa lagi mau baca, Aku, Bal Caesar, Zian Mustaqin pun ikut-ikutan membaca puisi walaupun belum latihan. Awalnya kami membaca puisi tentang Tsunami, sampai-sampai Fanny meneteskan air mata, Ardi, Khatami dan punggawa Pidie kreatif lain juga. Tapi sampai akhirnya Zian Membaca Puisi tentang Istri ke-10 dan aku membaca puisi cinta, setelah sebelumnya anak PK juga bergeser dari puisi Tsunami ke puisi tentang Ibu.
Acara ini dilihat oleh orang-orang yang lewat di seputaran Alun-alun, dan yang menonton hanya beberapa, kami lupa mengajak komunitas lain, karena acaranya mendadak dan tak dirapatkan beberapa minggu sebelumnya secara serius apa-apa yang diperlukan dan apa yang perlu dibuat, kami hanya minta izin pak lurah sehari sebelum, dan mempersiapkan mix dan sound. Kami ingin banyak lagi kegiatan yang positif untuk generasi muda Pidie. Tahun depan rencana akan ada bedah buku, video kuliner, talks show dan acara-acara kreatif lainnya.