Katanya laki-laki lebih memikirkan seks, sedangkan perempuan lebih memikirkan shopping. Betul nggak sih pendapat itu? Menurut bisik-bisik, jika sedang berbicara dengan lawan jenisnya laki-laki suka memikirkan fantasy seks yang erotis.Terlepas lawan jenisnya menarik atau tidak, ternyata hasrat fantasy-nya itu selalu ada. Ah, masa sih?
Nah, kalau lawan bicaranya nenek-nenek bagaimana? Mungkin jawabannya ”Kenapa tidak, kan, tujuan utamanya hanya sebuah daging di belahan paha” weleh…weleh…weks, deh!
Apa sih fantasy laki-laki ketika melihat dan berbicara dengan lawan jenisnya? Katanya sih, dia suka berfantasy gimana caranya agar bisa bercinta dengannya. Dan katanya lagi bagaimana sih jika cewek yang di depan matanya itu kalau lagi beraksi di atas ranjang. Woow, begitukah, cara laki-laki berfantasy?
Bukan hanya laki-laki saja sebenernya yang suka berfantasy. Perempuan juga suka berfantasy lho. Ya, namanya juga cuma berfantasy. Apa salahnya kalau perempuan berfantasy. Asal jangan tiba-tiba langsung nyosor dan nomplok aja ketika melihat laki-laki macho dan keren di depan mata. Bisa-bisa itu cowok kaget. Bukannya balik nomplok, malah ambil langkah seribu, deh, disangkanya ketemu cewek gila.
Pada masa-masa puber biasanya kita melihat semua orang itu menarik. Sampai-sampai supir, tukang kebun, dan pebantu rumah tanggapun kelihatan menarik di mata kita, bukan begitu? Supir, tukang kebun, ataupun pembantu rumah tangga juga manusia yang punya daya tarik hanya saja yang membedakannya itu profesinya, iya kan?
Selama ini kita mungkin menduga anak laki-laki kita melepaskan keperjakaannya dengan pacarnya atau memilih membeli layanan seks untuk melepaskan keperjakaannya itu. Ternyata tidak semuanya seperti itu (melepaskan keperjakaannya dengan membeli layanan seks ataupun melakukan dengan pacarnya). Kita sering mendengar seorang suami bercinta dengan pembatu rumah tangganya. Tetapi sebagai orangtua tentu tidak akan menyangka kalau anak laki-lakinya yang sedang memasuki puber ternyata pernah bercinta dengan pembatu rumah tangganya. Sebagai orangtua tentu tidak menduga dan menyangka perbuatan anaknya itu did alam rumah. Padahal misalnya pembantu rumah tangga itu sudah setengah tua, ternyata kejadian itu ada di dunia ini, kalau keperjakaan anak laki-lakinya direngut pembantu rumah tangga.
Tentu saat kejadian kehilangan keperjakaan dan merasakan seks untuk pertama kalinya itu bukan kesalahan pembantu rumah tangga yang memulainya. Tetapi itu kesalahan anak laki-laki majikannya yang baru menjelang puber, menyalurkan hasrat seksnya sendiri ke pembantu rumah tangganya.
Untung saja nggak sampai hamil pembantu rumah tangganya. Tetapi banyak juga yang hamil dan dipulangkan ke kampungnya dalam keadaan hamil atau malah ada yang dibunuh. Ada juga yang dinikahinya sambil orangtua menanggung malu dengan perbuatan anak laki-lakinya itu
Tetapi kalau antara anak laki-lakinya dengan pembantu rumahtangga bukan berdasarkan cinta, hanya berdasarkan nafsu dan rasa kesepian saja tentu kebanyakan laki-laki itu tidak mau bertanggung jawab dan menyuruh menggugurkan kandungannya atau dengan seenaknya memulangkan pembantunya ke kampung asalnya.
Padahal ketika bercinta dengan pembantu rumah tangganya, dia tidak memikirkan akibat yang bakal terjadi. Karena kurangnya kesadaran si laki-laki untuk memakai kondom. Begitu juga pembantu rumah tangganya kalau memang menikmati ataupun secara terpaksa melakukan hubungan intim dengan anak majikan ataupun suami dari majikannya bukankah sebaiknya punya kesadaran juga untuk minum pil anti hamil. Dari itu sebagai majikan kita juga harus waspada apa yang terjadi di dalam rumah tangga, bukan begitu?
Ada juga pembantu rumah tangga yang menikmati bercinta dengan suami majikan atau anak majikan. Karena kebanyakan pembantu rumah tangga kan ada juga yang sudah menikah dan meninggalkan suaminya. Pasti dong, biar bagaimana hasrat seks selalu ada. Maka ketika rumah sepi suami atau anak majikan peluk-peluk dari belakang ketika pembantu lagi di dapur, misalnya. Atau berlagak minta dipijitin. Akhirnya terjadilah raba meraba dan bikin si pembantu tentu kelojotan dan termehek-mehek ketika disentuh. Namanya pembantu rumah tangga, juga manusia normal semua bisa saja terjadi. []
La Rose Djayasupena adalah Penulis buku Bedroom Fantasy, berdomisili di Belanda.