Proses Pemasangan dan Biaya Pemasangan Panel Surya

Taufik Al Mubarak

Bagaimana proses pemasangan panel surya? Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah berkoordinasi untuk menyiapkan skema biaya pemasangannya.

Proses pemasangan panel atau yang biasa disebut solar cell ini diawali dengan mengetahui kebutuhan konsumen. Sejauh ini, Kementerian ESDM dan OJK lebih fokus menerapkannya pada:

• Bangunan komersial
• Mal
• Rumah sakit
• Perkantoran
• Meski demikian, PLN juga dapat membantu kamu dalam proses memasang di rumah.

Langkah pertama yang dilakukan, PLN akan melihat kebutuhan listrik penggunanya lewat tagihan listrik tiap bulannya. Kemudian PLN akan menganalisa berapa tagihan yang dapat dikurangi setelah menggunakan panel surya. Selanjutnya, PLN akan memberitahukan berapa biaya yang dibutuhkan untuk memasangnya.

Setelah konsumen setuju akan dilakukan survei ke lokasi pemasangan. Proses ini perlu dilakukan karena panel surya berukuran besar. Sehingga penyedia jasa pemasangan harus melihat terlebih dahulu seberapa besar watt listrik dari lokasi pemasangan. Proses pemasangannya sendiri hanya memakan waktu maksimal dua hari untuk perumahan. Ada juga peraturan dari Kementerian ESDM bahwa kapasitas daya listrik solar panel yang dipasang tidak boleh melebihi daya listrik PLN.

Berapa biaya pemasangannya?
Untuk satu rumah dengan listrik 2200 watt, dibutuhkan sekitar 6-8 panel dengan ukuran 1×2 meter berjejer di atap. Tempat yang bisa menggunakan panel surya idealnya 1.300 watt ke atas. Biaya pemasangannya untuk listrik 2200 watt kurang lebih sebesar Rp45-50 juta.

Pemasangan solar panel ini membutuhkan dana kurang lebih Rp20 juta per kilowatt. Usia pakai panel ini pun cukup panjang, yakni kurang lebih 25 tahun. Penggunaannya tersebut dapat menghemat anggaran listrik kamu di rumah dalam jangka panjang.

Rekomendasi Panel Surya di Pasaran
Secara umum, ada klasifikasi bagi perusahaan pembuat panel surya. Klasifikasi biasanya diidentifikasi dengan sebutan Tier 1, Tier 2, dan Tier 3.

Mengenal Klasifikasi Perusahaan
Umumnya, produsen Tier 1, didefinisikan sebagai berikut:

• Telah memproduksi selama 5 tahun atau lebih.
• Terdaftar secara publik di bursa efek atau memiliki neraca yang kuat dan stabil.
• Produksi sepenuhnya otomatis dengan tingkat integrasi interface yang tinggi.
• Menginvestasikan secara signifikan dalam pemasaran merek serta produk.
• Memiliki jaminan asuransi produk penuh serta after sales yang baik.

Sedangkan produsen Tier 2 dan Tier 3 adalah mereka yang tidak memenuhi satu atau lebih dari kriteria di atas.

Selain itu ciri lainnya adalah:
Biasanya panel surya Tier 1 harganya 10-30 persen lebih mahal daripada Tier 2 dan Tier 3. Tier 2 memiliki harga yang cenderung stabil dari tahun ke tahun. Tier 2 dan Tier 3 bisa terdeteksi kemungkinan lebih besar terdampak cacat.

Rekomendasi Merek Panel Surya Tier 1
Meski memiliki kualitas yang baik, Tier 1 tidak terjamin dari cacat dan kemungkinan juga bisa terkena cacat. Tapi kamu tidak perlu khawatir, asuransi dan after sales-nya dapat diandalkan jika dibandingkan yang lain.

Untuk instalasi panel surya lakukanlah dengan jasa pemasangan panel surya berkualitas yang aman terpercaya di sewatama.

Leave a Comment