Banda Aceh – Anggota Komisi III DPR HM Nasir Djamil meminta aparat kepolisian untuk memastikan dan menjamin bahwa situasi keamanan di Aceh tetap kondusif, terutama menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) di provinsi itu.
“Jika polisi tidak mampu mengungkap pelaku dari dua kali pelemparan granat di Kota Banda Aceh itu, maka akan membuat suasana di Aceh tidak kondusif menjelang pilkada,” katanya seperti yang dilansir ANTARA di Banda Aceh, Jumat.
Hal itu disampaikan menanggapi dua kali kasus pelemparan granat di lokasi terpisah di Kota Banda Aceh. Ledakan granat menimpa kantor tim sukses bakal calon gubernur-wakil gubernur pasangan Irwandi Yusuf-Muhyan Yunan.
Kemudian, ledakan granat kembali terjadi di depan wisma Lampriek Kota Banda Aceh yang mengakibatkan tiga warga cedera ringan pada Kamis (1/12) malam.
Nasir Djamil juga menilai teror granat itu merupakan bukti awal yang kalau tidak segera diantisipasi oleh aparat keamanan maka dikhawatirkan dapat menimbulkan suasana “huru-hara” di provinsi ujung paling barat Indonesia tersebut.
Sementara itu, Wagub Aceh Muhammad Nazar mengimbau warga tidak terprovokasi dengan aksi-aksi peledakan granat yang terjadi di Kota Banda Aceh.
“Masyarakat tidak perlu resah dan terprovokasi dengan aksi kriminal itu dan berupaya terus menjaga dan mengawal proses perdamaian. Jadikan pilkada sebagai momentum jaga perdamaian,” kata dia.
Masyarakat Aceh, kata Muhammad Nazar, sudah lelah hidup dalam suasana konflik. Konflik puluhan tahun silam itu telah menelan ribuan korban jiwa dan harus dijadikan sebagai pengalaman buruk agar tidak terulang lagi di masa kini dan mendatang.
Pihaknya prihatin dengan aksi teror yang telah menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat di provinsi berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa tersebut.
Karenanya, ia juga meminta aparat keamanan segera menangkap dan mengusut hingga tuntas kasus teror granat serta kegiatan krimanal bersenjata di Aceh.[] (Antara)