Banda Aceh – Krisis BBM di Aceh masih berlanjut hingga hari ke-3. Antrian panjang masih terlihat di sejumlah SPBU di Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie dan sekitarnya. Calon Wakil Bupati Pidie Muhammad MTA meminta Menteri BUMN mencopot Kepala Pertamina Regional-1 Sumbagut.
“Saya pikir langkanya BBM di sejumlah SPBU di Aceh karena ketidakmampuan pihak Pertamina dalam hal distribusi dan supply,” ujar Calon Wakil Bupati Pidie Muhammad MTA kepada AcehCorner.Com, Selasa (6/12) menanggapi langkanya BBM selama beberapa hari di sejumlah daerah di Aceh.
Muhammad MTA menduga ada permainan di level elit Pertamina untuk mengurangi pasokan premium ke Aceh. Menurutnya, jika pasokan premium mencukupi tentu tidak akan terjadi kelangkaan.
“Kita menduga kekosongan itu karena jatah premium untuk Aceh dialihkan ke daerah lain. Mohon pernyataan saya ini ditulis,” tandas MTA yang mengaku ikut mengantri untuk mendapat BBM.
MTA juga menyesalkan kelambanan pihak Pertamina mengantisipasi krisis BBM. Menurutnya jika pihak Pertamina sigap dan bertindak cepat tentu kondisi begini tidak terjadi.
“Kelangkaan BBM ini murni terjadi karena kesalahan di pihak Pertamina. Seharusnya mereka (Pertamina, red) bisa mengantisipasi lebih dini. Namun tidak dilakukan,” katanya.
Menurut MTA, kelangkaan BBM ini juga dapat berpengaruh terhadap tingginya harga barang, terutama harga kebutuhan pokok yang langsung dirasakan oleh masyarakat, apalagi saat ini sudah terjadi pemainan harga di tingkat pengecer Rp10 ribu – Rp16 ribu per liter. “Implikasinya kan akan berpengaruh pada tingginya harga kebutuhan pokok di masyarakat, ada pihak yang akan bermain memanfaatkan kondisi,” jelasnya.
Ditanya langkah apa yang harus dilakukan pemerintah, MTA pun meminta Menteri BUMN Dahlan Iskan agar mencopot Kepala Pertamina Regional-1 Sumbagut. “Ya, kalau begini kan bisa menimbulkan masalah. Mending dicopot saja Kepala Pertamina Sumbagut,” pungkasnya sembari meminta agar Operation Manager Pertamina wilayah Banda Aceh juga dievaluasi. []