Darussalam – Sejumlah mahasiswa anti Rektor Darni M Daud hingga Minggu(18/12) masih bertahan di tenda. Mereka menolak segala upaya politisasi kampus. Selain menuntut Darni mundur dari jabatan Rektor Unsyiah, mereka akan menggelar aksi pendudukan Biro Rektor Unsyiah jika dalam seminggu ke depan, tuntutan mereka tidak dipenuhi.
”Kita sudah dua minggu lebih bertahan di tenda dengan menggelar aksi penolakan politisi kampus. Jika dalam seminggu ke depan, tuntutan kita tidak juga dipenuhi, aksi akan beralih ke gedung rektor,”ungkap Maulana, Koordinator Aksi kepada wartawan, kemarin.
Menurutnya, Darni telah melangar Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 24 tahun 2010 tentang Pengangkatan dan pemberhentian Rektor pada perguruan Tinggi yang Diselenggarakan oleh Pemerintah, serta Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (PKBKN) No. 10 tahun 2005 tentang PNS yang menjadi Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah.
Selain itu, Darni juga diduga melanggar Undang-Undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UU. No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Semua pelanggaran tersebut dinilai persoalan serius yang memerlukan turun tangan mahasiswa untuk memperbaikinya.
”Kita bertahan walaupun ada isu mau diskorsing dari kampus dan dituduh dimanfaat oleh kandidat lain. Saat ini makin banyak mahasiswa yang bergabung untuk gerakan ini,”katanya.
Saat ini, tambah Maulana, pihaknya sedang melobi sejumlah anggota senat untuk segera menggelar rapat terkait status rektor Unsyiah.
”Banyak anggota senat yang sepakat dengan aksi ini,”akhiri dia. Pantauan wartawan, dalam tenda yang terletak di pintu Gerbang Unsyiah, terdapat sejumlah karton dan spanduk bertulisan tolak politisi kampus. Aksi mereka dimulai sejak 2 Desember lalu, dan masih berlanjut hingga kini. [Abd]