Banda Aceh – Peringatan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala (BEM FKIP Unsyiah), puluhan mahasiswa keguruan itu membagikan bunga dan baca puisi di Simpang Lima, Banda Aceh, Kamis (22/12).
Dalam aksi yang bertema” Seribu Satu Puisi Untuk Bunda”, mahasiswa meminta pemerintah untuk lebih tegas menyikapi kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dan kasus pekerja anak di bawah umur yang masih tinggi di Aceh.
“Dalam hal ini pemerintah harus melakukan upaya-upaya pencegahan, baik sosialisasi, maupun tindakan hukum yang tegas, supaya hal itu tidak terulang lagi di masa mendatang”, tegas Sopian, Ketua BEM FKIP Unsyiah.
Ia juga meminta pemerintah untuk lebih peduli pada hak-hak perempuan, dan memposisikan perempuan setara dengan laki-laki dalam pembangunan, dan untuk kepala keluarga ia berharap agar tidak mendiskriminasi ibu-ibu rumah tangga, baik dalam mengambil keputusan, maupun menyangkut hal lain dalam keluarga”, tegas Sopian kepada AcehCorner.Com.
Puluhan mahasiswa dari BEM FKIP Unysiah juga membagikan bunga kepada pengguna jalan ketika berhenti di traffiq light Simpang Lima. Puisi dibacakan secara bergantian oleh para intelektual muda itu, diiringi gendang dan seruling.
“Tujuan bagi-bagi bunga dan baca puisi adalah untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat agar mengenang dan mengingat kembali jasa-jasa ibu yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidik kita hingga menjadi manusia
yang beradap,”tutup Sopian.
Selain BEM FKIP, puluhan mahasiswa dari Bemaf Tarbiyah IAIN Ar-Raniry juga membagikan bunga di Simpang Lima, Kamis (22/12).[]