Banda Aceh – Para ontelis Garie Awak Awai (GAA) Koetaradja, Minggu (25/12) kembali melakukan kegiatan bersepeda santai. Sedikitnya seratusan ontelis itu menempuh jarak 26 KM dengan menyusuri berbagai jalan utama di Banda Aceh dan Aceh Besar. Jarak ini sendiri terinspirasi dari tanggal 26 Desember yang merupakan hari peringatan tsunami Aceh.
Para pecinta sepeda tua yang akan melakukan sepeda santai ini berasal dari organisasi induk Pengurus Daerah (Pengda) Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Aceh, Korwil Kosti Banda Aceh, dan Korwil Kosti Aceh Besar.
”Kegiatan Dayung 26 Km ini terinspirasi atas tanggal musibah tsunami yang terjadi 26 Desember 2004, tujuh tahun lalu. Agenda ini sendiri diputuskan pengurus GAA dan Kosti Minggu lalu setelah berlangsungnya event Karnaval Sepeda se-Aceh yang dilaksanakan Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi) Aceh,”ucap Ketua Kosti/GAA H Sayed Ibrahim Zahier, Sabtu (24/12) kemarin.
Menurutnya, pada event kali ini, para ontelis GAA itu sekaligus memperingati 7 tahun tsunami, dan ikut membacakan doa kepada syuhada tsunami di kuburan massal korban tsunami Gampong Siron, Lambaro Aceh Besar, dipimpin ontelis H Syaiba Ibrahim.
Sedangkan rute yang ditempuh, lanjut dia, dimulai di titik posko GAA Simpang Jam Banda Aceh pada pukul 07.30 pagi, dan menyusuri beberapa jalan utama Banda Aceh yang terkena dampak langsung tsunami. Selanjutnya, menuju makam Tgk Syiah Kuala, Alue Naga, jembatan Lamnyong, makam T Nyak Arief, Cot Irie, Bakoi, dan titik finish kuburan massal Gampong Siron.
Para ontelis GAA lainnya, seperti Iwan Soenaryo yang juga Ketua Korwil Kosti Banda Aceh, Faddil Campina Ketua Korwil Kosti Aceh Besar, dan H Darmawan Wakil Ketua Pengda Kosti Provinsi Aceh akan menjadi trio pimpinan, memandu pada rute Dayung 26 KM kali ini. ”Di samping pesepeda ontel, komunitas bersepeda non-ontel juga banyak bergabung dalam event olahraga memperingati 7 tahun tsunami ini,”pungkasnya . [Abd]