Banda Aceh – Aceh Development Fund (ADF) dan tiga mitranya telah membentuk enam koperasi di Pidie Jaya dan Bireuen untuk para calon penerima manfaat sejumlah industri yang dibangun melalui Program Teknologi Ramah Lingkungan untuk Industri Proses Perikanan (Terapan).
Program Manager Terapan, Faisal Hadi, mengatakan empat koperasi dibentuk di Pidie Jaya terdiri dari dua unit untuk pengrajin ikan teri di Pante Raja, Kecamatan Pante Raja, dan Keurisi Meunasah Beureumbang, Kecamatan Jangka Buya, koperasi petani garam di Desa Lancang, Kecamatan Bandar Baru, dan koperasi nelayan yang beraktifitas di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meureudu.
“Tiga koperasi yang dibentuk merupakan koperasi perempuan, kecuali yang di PPI Meureudu karena mereka yang beraktifitas di sana lebih banyak laki-laki seperti nelayan, pedagang dan pengusaha ikan,” katanya, Kamis (29/12).
Sedangkan dua lagi yang dibentuk di Bireuen adalah koperasi prempuan yaitu koperasi petani garam di Kecamatan Jangka dan pengrajin ikan teri di Curee Tunong, Kecamatan Simpang Mamplam.
Pembentukan koperasi itu dilakukan dengan melibatkan semua masyarakat yang merupakan para pelaku di bidang usaha masing-masing, terutama perempuan, pejabat dinas terkait kedua kabupaten dan staf lapangan program Terapan.
“Masyarakat sangat antusias untuk terlibat dalam setiap rapat-rapat persiapan pembentukan koperasi. Apalagi sebelum pembentukan, warga telah mendapatkan perspektif lain tentang manfaat koperasi melalui serangkaian sosialisasi yang kami lakukan,” kata Faisal.
Anggota koperasi nantinya menjadi calon penerima manfaat industri yang dibangun melalui program Terapan. Industri itu adalah pembangunan pabrik es balok di PPI Meureudu, pabrik garam beryodium di Jangka dan Lancang serta industri ikan teri bersih di Pante Raja, Keurisi Meunasah Beureumbang dan Curee Tunong.
Pembangunan fisik industri tersebut direncanakan akan dimulai pada Januari 2012. Saat ini, pelaksana program Terapan sedang menunggu persetujuan dari Bank Dunia untuk memulai pembangunan fisik industri-industri tersebut.
“Kami juga melaksanakan serangkaian pelatihan kepada pengurus koperasi sehingga setelah program Terapan berakhir, masyarakat bisa melanjutkan pengembangan koperasi dan industri yang dibangun untuk meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan di kedua daerah itu,” kata Faisal.
Terapan adalah satu program berbasis masyarakat yang dilaksanakan ADF dan tiga mitranya – Fakultas Teknik, Unsyiah, Yayasan An-Nisaa’ Center dan Perkumpulan BIMA – yang tergabung dalam wadah konsorium. Terapan merupakan bagian proyek Fasilitas Pembiayaan Pembangunan Ekonomi Aceh (AEDFF), yang dananya bersumber dari hibah Multi Donor Fund (MDF) di bawah koordinasi Bank Dunia. []