Banda Aceh – Sebuah organisasi profesi kewartawanan dibentuk di Aceh. Wadah bagi para pewarta Aceh ini benama Ikatan Jurnalis Aceh atau disingkat IJA, dengan harapan bisa menjadi tempat berkumpul dan bekerjasama, guna melahirkan jurnalis-jurnalis yang bermartabat, professional, dan mandiri. “Menciptakan mentalitas jurnalis Aceh yang lebih bermartabat, professional, dan mandiri adalah visi dari terbentuknya IJA,” kata Ketua Umum IJA AK Jailani yang juga pengagas terbentuknya organisasi ini.
Visi lembaga ini, lanjut AK Jailani, akan diimplementasikan melalui langkah-langkah nyata, seperti, membekali para jurnalis dengan pendidikan dan pelatihan berkesinambungan agar lahir wartawan-wartawan muda terlatih, terdidik, dan beretika. “IJA juga mengambil peran dalam hal memperjuangkan hak-hak jurnalis mendapatkan kesejahteraan di lingkup perusahaannya, serta membangun jaringan antarkomunitas jurnalis di Aceh, nasional dan internasional,” kata photografer acehimage.com itu.
AK Jailani menambahkan, IJA juga akan terlibat dalam mendorong terciptanya keamanan dan kebebasan jurnalis dalam bertugas. “Termasuk mendorong lahirnya lembaga pendidikan jurnalis di Aceh,” katanya.
Gagasan terbentuknya IJA muncul dari sejumlah wartawan yang kerap berkumpul di Warung Bang Lah, di kawasan pusat kota Banda Aceh. Mereka sering berdiskusi tentang kondisi rill dunia kewartawan di Aceh yang masih memerlukan advokasi hampir di semua bidang. Saat itu, disimpulkan, organisasi kewartawanan yang eksis saat ini, tidaklah mungkin akan dapat mengambil peran itu secara komprehensif. Berbekal semangat itu, pada 20 Desember 2011, akhirnya dirasakan perlu membentuk sebuah paguyuban untuk ikut berpartisipasi.
Pada 27 Desember 2011, dilakukan pemilihan kepengurusan dengan Ketua AK Jailani yang terpilih secara aklamasi. Menurut AK Jailani, IJA akan dideklarasikan pertengahan Januari 2012 yang direncanakan akan dilakukan oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf disalah satu hotel di Banda Aceh, dengan struktur AK Jailani sebagai Ketua Umum, Dadang Heryanto Sekretaris Jenderal, Shera Febrina sebagai Bendahara Umum dan sejumlah ketua bidang lainnya. []