Banda Aceh – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menilai media di Aceh dalam memberitakan persoalan pilkada masih berpihak pada kontestan dan belum efektif serta menempatkan diri dalam membela kepentingan rakyat.
“Media dan wartawan di Aceh dalam soal pilkada masih banyak jurnalis memberitakan keinginan konstestan, namun sangat sedikit bahkan hampir tidak ada yang menyuarakan kepentingan rakyat,” kata Ketua AJI Banda Aceh Mukhtaruddin Yakob seperti dilansir kantor berita ANTARA, Selasa (31/1).
Dijelaskannya, proses panjang dalam penyelenggaraan pilkada di Aceh telah membuat media terpolarisasi dalam kepentingan elit dan kandidat.
“Saya tidak ingin mengatakan media di Aceh gagal memberikan informasi dan pendidikan untuk rakyat, namun media di daerah ini hanya belum mampu menyajikan pemberitaan yang informatif dan berimbang,” imbuhnya.
Menurutnya, persoalan ini terjadi dikarenakan jurnalis di Aceh belum memiliki kapasitas yang baik dalam melihat berbagai persoalan terkait pilkada.
“Peran media dan lembaga pers sendiri masih sangat ego sektoral,” tukasnya.
Ia juga menyatakan, keberpihakan media dalam pilkada di Aceh bukan sesuatu hal yang baru.
“Jelas sekali media di Aceh ini berpihak,” tegasnya.
Dicontohkannya, dalam buku “A Long Time Coming” yang ditulis wartawan Newsweek tentang kemenangan Barack Obama pada pemilihan Presiden di Amerika Serikat, maka di sana jelas sekali bahwa The New York Times itu berpihak pada Obama.
“Jadi media itu berpihak sesuatu hal yang lumrah, namun persoalannya adalah motif atas keberpihakan itu, nah media di Aceh dan beberapa oknum wartawan berpihak motifnya untuk keuntungan pribadi, ini yang menjadi soal,” tandasnya.[Antara]