Maladewa Keluarkan Surat Penangkapan Untuk Eks Presiden

Harlan

Male-Pengadilan Maladewa hari Kamis (9/2) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap mantan Presiden Mohammed Nasheed sehari setelah dia mengaku dipaksa mengundurkan diri.

Namun presiden baru Maladewa, Mohammed Wahid Hassan, mengatakan penangkapan tidak akan dilakukan pada saat ini. Mohammed Waheed Hassan mengatakan kepada BBC bahwa meskipun pengadilan telah mengeluarkan surat perintah penahanan, presiden meminta perintah itu tidak dilaksanakan, kecuali bila dipandang perlu guna menjaga keselamatan pribadi Nasheed.

Kepolisian mengatakan surat perintah penangkapan telah berada di tangan mereka.

“Kami bisa menangkapnya bila dirasa perlu. Kami harus berhati-hati dan bertindak taktis tentang bagaimana dan kapan kami menangkapnya,” kata juru bicara kepolisian Abdul Mannan Yusuf seperti dikutip kantor berita AFP.

Ribuan pendukung Nasheed berkumpul di rumahnya yang sederhana di ibukota Maladewa, Male. Kepada para wartawan, ia menyatakan kekhawatiran akan keselamatannya.

Dia menuturkan tidak akan meninggalkan negaranya karena akan berdampak buruk bila dia kabur.

“Tidak, saya tidak berpikir untuk meninggalkan negara ini demi keselamatan saya sendiri. Bagaimana saya bisa melakukannya? Bila saya pergi, seluruh negeri akan runtuh, semua orang akan rugi. Saya tidak bisa melakukannya,” kata Nasheed.

Hakim dibebaskan

Berbagai laporan menyebutkan keluarganya telah melarikan diri ke negara tetangga, Sri Lanka.

Nasheed mengundurkan diri hari Selasa (7/2) menyusul protes selama berminggu-minggu menuntut pengunduran dirinya.

Namun sehari setelah mengumumkan pengunduran diri lewat televisi nasional, mantan presiden itu menyatakan dia dipaksa mengundurkan diri di bawah todongan senjata para petinggi polisi dan militer yang melakukan kudeta.

Rencana penggusuran dirinya, kata Nasheed, disusun atas sepengetahuan wakilnya, Mohammed Wahid Hassan, yang kemudian naik menjadi presiden.

Hassan membantah tudingan itu.

Ketegangan di Maladewa meningkat beberapa minggu lalu setelah pihak berwenang memerintahkan penangkapan seorang hakim senior di pengadilan pidana.

Protes menentang penahanan hakim dipandang sebagai faktor yang mempercepat kejatuhan Nasheed.

Hakim itu dibebaskan tidak lama setelah Hassan naik menjadi presiden Maladewa.[bbc]