Meulaboh– Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Meulaboh, Kabupaten Nagan Raya, memprakirakan hujan ringan sedang disertai petir masih terus melanda sebagian wilayah Aceh selama pergantian musim.
Kepala Badan BMKG Meulaboh Edi Darlupti di Meulaboh Kamis (16/2) mengatakan, kilat atau petir masih sangat berpotensi menghentakkan ketentraman warga dua sampai tiga hari ke depan.
“Terutama ancaman kilat/petir ini terlihat jelas membayangi Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya. Kami melihat potensi terjadinya lebih berpeluang pada saat malam hari,” katanya menambahkan.
Edi Darlupti menjelaskan, munculnya petir tersebut diakibatkan oleh pergesekan suhu udara panas dan dingin pada siang hari, kemudian terbentuknya secara cepat awan Colomonimbus (Cb) yang dapat mengandung dan menghantarkan muatan listrik.
Sebut Edi, masyarakat di wilayah itu akan dapat melihat secara kasat mata tanda-tanda akan adanya petir dalam suasana guyuran hujan seperti cuaca begitu terik pada siang hari kemudian perubahan awan putih begitu cepat menjadi kehitaman.
Ia menyatakan, apabila masyarakat melihat tanda yang disebutkan itu dimintakan tidak berada di lapangan terbuka dan menjauhi pepohonan yang dapat menghantarkan muatan listrik sampai ke tubuh manusia.
“Apabila akan dimulai hujan biasanya petir juga ikut berbunyi disertai kilat seperti percikan api arus listrik, pada saat demikian kita imbau masyarakat agar dapat menjauh dari lapangan terbuka,” katanya menjelaskan.
Lebih lanjut Edi mengatakan, terhitung sejak awal Februari 2012, sudah sekitar empat orang menjadi korban hantaman petir seperti diberitakan di sejumlah media massa, dua di Kabupaten Aceh Selatan dan dua lainya di Geumpang, Kabupaten Pidie.
Katanya, kondisi demikian kebiasaanya akan kembali normal satu sampai dua minggu sampai dengan tuntasnya masa pergantian musim di wilayah kerjanya yang mencakupi wilayah pantai barat selatan Aceh.
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat berdomisili di wilayah itu dapat mewaspadai ancaman petir, selain menjaga diri diingatkan pula untuk menjaga peralatan elektornik yang mudah rusak akibat petir.
“Kita juga mengimbau nelayan yang melaut waspada petir disertai hujan karena berada di lapangan terbuka. Demikian halnya kecepatan angin rata-rata 0-26 Km/jam dengan ketinggian gelombang antara 0,75-1,25 meter,” jelasnya.[Ant]