Jakarta– Indonesia saat ini berencana membeli tiga kapal fregat buatan Inggris. Ketiga kapal yang akan dibeli tersebut, sebelumnya merupakan pesanan dari Kerajaan Brunei Darussalam.
Namun pada saat kapal sudah selesai dibuat, kapal tersebut ditolak oleh Brunei Darussalam, sehingga ketiga kapal tersebut ditawarkan ke Indonesia.
“Besar harapan saya agar proses pembelian tiga kapal tersebut dapat terealisasi, karena akan memperkuat armada pertahanan laut. Apalagi, kita ketahui saat ini armada pertahanan laut atau KRI banyak yang sudah berusia tua. Sehingga kemampuan tempurnya sudah sangat menurun,” ujar Anggota Komisi I DPR FPKS Mahfudz Abdurrahman di Jakarta, Kamis (1/3/2012) petang.
Menurut Mahfudz, semua upaya pemerintah untuk memperkuat kemampuan pertahanan, baik dari sarana prasarana dan kualitas SDM patut didukung. Apalagi, tantangan yang dihadapi Indonesia sebagai negara kepulauan semakin beragam dan berat.
Kemampuan deteksi dini dan daya tangkal serta kecepatan pergerakan perangkat pertahanan harus terus ditingkatkan agar kewibawaan Indonesia semakin terlihat.
“Termasuk juga kemampuan pertahanan laut Indonesia wajib terus ditingkatkan. Kita juga terus mendukung upaya TNI AL melakukan berbagai upaya pengembangan dan perbaikan dalam upaya terus mempertahankan kemampuan tempur dari KRI kita, tapi untuk saat ini pembelian kapal perang, baru merupakan kewajiban agar kemampuan pertahanan laut kita seimbang dengan negara-negara kawasan. Apalagi potensi kerawanan di laut sangat banyak baik adanya pembajakan, pencurian sumber daya alam, penyelundupan barang dan orang,” ujarnya.[kompas.com]