Marinir AS Selidiki Video ‘Penodaan’ Jenazah Talibhan

Harlan

Washington-Militer Amerika Serikat mengatakan mereka sedang menyelidiki rekaman video yang menunjukkan sekelompok Marinir mengencingi jenazah-jenazah prajurit Taliban.

US. Marine

Korps Marinir mengatakan video yang beredar di internet tersebut belum bisa diverifikasi dan bertentangan dengan nilai-nilai yang mereka junjung.

Rekaman itu menunjukkan empat pria berpakaian militer mengencingi tiga jenazah.

Seorang diantaranya terdengar mengatakan, “Semoga hari anda menyenangkan, kawan.”

Ketiga jenazah itu berkulit gelap, bertelanjang kaki dan mengenakan pakaian longgar. Seorang diantaranya tampak berlumuran darah.

Asal video dan siapa yang mempublikasikannya di internet belum diketahui.
Keempat pria itu tampaknya sadar bahwa aksi mereka direkam kamera.

Markas Korps Marinir di Pentagon mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa, “tindakan dalam rekaman tersebut tidak sejalan dengan nilai-nilai utama kami dan bukan merupakan indikasi karakter Marinir di Korps kami. Hal ini akan diselidiki hingga tuntas.”

Mengerikan Dan Menjijikkan

Dewan Hubungan Amerika-Islam mengatakan video itu, jika terbukti kebenarannya, menunjukkan perilaku personil militer AS yang sangat tidak terpuji.

“Kami mengutuk penodaan terhadap jenazah sebagai pelanggaran atas peraturan militer negara dan undang-undang perang internasional melarang tindakan yang menjijikkan serta amoral seperti itu,” kata kelompok tersebut dalam surat kepada Menteri Pertahanan Leon Panetta.

Juru bicara Pentagon John Kirby berbicara kepada kantor berita AFP bahwa,

“Terlepas dari situasi atau siapa yang ada di video, ini adalah perilaku yang mengerikan, menjijikkan dan tak boleh dilakukan oleh siapa pun yang mengenakan seragam.”

Ia menambahkan, “Video itu membuat saya mual.”

Dalam kasus terpisah, militer AS telah menghukum lima prajurit Angkatan Darat dari Brigade Stryker 5 yang dituduh membunuh warga sipil Afghanistan selama bertugas di provinsi Kandahar pada 2010.

Ada sekitar 20.000 Marinir AS bertugas di Afghanistan, sebagian besar berbasis di provinsi Kandahar dan Helmand. Mereka dalah bagian dari total 90.000 prajurit AS di Afghanistan.

Amerika dan para sekutu di Afghanistan mengatakan mereka berencana mengalihkan kendali keamanan negara itu serta menarik prajurit pada 2014.[bbc]