New York-Laporan PBB tentang Libia menyimpulkan kedua belah pihak melanggar hak asasi selama pemberontakan untuk menggulingkan Kolonel Gaddafi.
Dewan Hak Asasi PBB juga menyebutkan pelanggaran HAM masih terus terjadi di negara itu.
Laporan itu menyebutkan pasukan Kolonel Gaddafi melakukan tindak pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan dan penculikan.
Namun pasukan pemberontak juga disebutkan melakukan pelanggaran yang sama dan bahwa praktek itu masih terus berlanjut.
Laporan itu juga mengkritik NATO karena tidak melakukan penyelidikan resmi terkait serangan udara yang menewaskan warga sipil selama serangan udara tahun lalu.
Panel PBB yang dipimpin oleh hakim asal Kanada, Philippe Kirsch ditunjuk oleh Dewan Hak Asasi PBB tanggal 25 Februari lalu untuk menyelidiki tuduhan pelanggaran HAM serius di Libia selama dan setelah konflik.
Laporan tersebut juga mengangkat kondisi di seputar kematian Gaddafi dan putranya Mutassim.
Namun panel mengatakan tidak dapat menyimpulkan isu di seputar kematian Gaddafi karena kurang bukti.
Jenazah Gaddafi dimakamkan di tempat rahasia di gurun pasir atas pemerintah Dewan Transisi Nasional, yang telah membentuk pemerintah baru Libia.
Dewan menekankan tempat pemakaman perlu dirahasiakan agar tidak dijadikan tempat keramat bagi sejumlah pihak.
Para pakar PBB mendesak penyelidikan lebih lanjut terjaut pelanggaran HAM ini dan menyatakan pemerintahan baru perlu dukungan dari pihak luar untuk melakukan penyelidikan yang dapat dipercaya.[bbc]