New York-Iran dan enam negara akan menggelar pembicaraan tentang program nuklir negara itu, seperti disampaikan Uni Eropa.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, mengatakan dia sudah membalas surat dari Iran atas nama lima negara anggota Dewan Keamanan dan Jerman.
“Atas nama Cina, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat, saya menawarkan dilaksanakannya pertemuan dengan Iran sehubungan dengan masalah nuklir,” tulis pernyataan Catherine Ashton.
“Kami berharap Iran akan memasuki proses dialog yang konstruktif dan berkesinambungan yang akan membawa kemajuan nyata dalam memecahkan keprihatinan panjang masyarakat internasional atas program nuklirnya,” tambahnya.
Juru runding Iran, Saeed Jalili, mengirim surat awal bulan ini yang isinya mengusulkan pertemuan dengan syarat menghormati hak dalam mengembangkan nuklir untuk kepentingan energi.
Namun sejuah ini belum ditentukan tanggal maupun tempat pertemuan.
Pengawas IAEA
Berita tentang pertemuan ini muncul setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan bahwa waktu sudah habis untuk menghentikan program nuklir Iran.
Hal tersebut disampaikannya dalam sebuah konferensi di Washington saat berkunjung ke Amerika Serikat.
Iran berulang kali menegaskan bahwa progam nuklirnya untuk kepentingan damai namun negara-negara Barat dan Badan Tenaga Atom Internasional, IAEA, menduga Iran secara rahasia sedang mengembangkan senjata nuklir .
Sebelumnya Iran mengatakan bersedia untuk menerima kedatangan para pengawas dari IAEA ke kompleks militernya di Parchin namun dengan syarat-syarat tertentu.
IAEA mengatakan ledakan dari uji coba yang dilakukan memperlihatkan Iran kemungkinan sedang mengembangkan bom nuklir.
Perundingan nuklir Iran terakhir kali berlangsung di Turki pada Januari 2011 dan terhenti karena -menurut diplomat Barat- Iran ingin menetapkan prasyarat untuk perundingan lebih lanjut.[bbc]