BANDA ACEH – Seratusan pelajar dari berbagai sekolah menengah dan kejuruan di Kota Banda Aceh dilatih mengelola sampah, Sabtu (19/3/2016) di Gedung Penyamatan Tsunami Gampong Lambung, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh.
Sarona Maisarah, ketua pelaksana kegiatan, mengatakan, pelatihan ini untuk memberikan pemahaman kepada para pelajar bahwa sampah bukan barang yang tidak bisa digunakan, tetapi masih memberi manfaat.
“Pelatihan ini juga merupakan edukasi kepada pelajar bagaimana mengajarkan bahwa sampah masih memiliki daya guna jika diolah. Dan tentunya memberikan manfaat,” ungkap Sarona Maisarah.
Sarona Maisarah menyebutkan, pelatihan berlangsung sehari dan diikuti sekitar 170 peserta dari berbagai sekolah menengah pertama dan menengah atas serta kejuruan di Kota Banda Aceh.
Ia menyebutkan, pelatihan meliputi pemilahan sampah organik dan non organik. Sampah organik diolah menjadi pupuk dan non organik didaur ulang menjadi barang bernilai.
“Kami menekankan bahwa sampah itu masih berguna jika diolah atau didaur ulang. Misalnya, bisa dibuat menjadi pupuk, kerajinan tangan, dan lain sebagainya,” kata dia.
Sarona Maisarah menyebutkan, pelatihan ini juga merupakan bagian dari kampanye perubahan iklim. Dari pelatihan tersebut, peserta diharapkan lebih memahami pentingnya menjaga lingkungan.
“Aksi ini juga untuk membangun kesadaran lingkungan para pelajar. Tidak hanya memahami pentingnya pengelolaan sampah dengan baik, tetapi juga bagaimana menjaga lingkungan dari dampak perubahan iklim,” kata Sarona Maisarah. [Antara]