ACEHPUNGO.COM – Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menyatakan tidak terlibat dalam aksi demo di Jakarta, Jumat (4/11/2016). Penggunaan bendera bulan bintang dan spanduk yang mengatasnamakan bangsa Aceh dalam demo 4 November tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan GAM.
Koordinator GAM Swedia, Bakhtiar Abdullah, dalam rilis yang diterima redaksi ACEHPUNGO.COM mengaku tidak ada sangkut pautnya dengan oknum yang membawa bendera GAM tersebut.
“Sejak 15 Agustus 2005, GAM dan pemerintah Indonesia sudah mencapai kesepakatan yang tertuang di dalam MoU Helsinki, dan GAM tetap komit dengan perdamaian tersebut sehingga tidak ada alasan bagi GAM untuk menggunakan bahasa-bahasa ancaman yang memperkeruh suasana politik di Indonesia,” kata Bakhtiar Abdullah.
Pun demikian, kata Bakhtiar, GAM mendoakan keselamatan untuk semua peserta demo. “Karena itu hak demokrasi rakyat untuk menyampaikan pendapat,” imbuh mantan Juru Bicara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Swedia tersebut.
Sebelumnya, seperti dilansir Kompas.com, Jumat (4/11/2016), polisi mendapati adanya segelintir orang yang membawa bendera mirip logo Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di sekitar Masjid Istiqlal, Jakarta. Dalam bendera itu terdapat tulisan “Aceh akan memisahkan diri dengan NKRI”.
Terkait hal itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengaku telah berkoordinasi dengan imam besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Sihab, mengenai bendera tersebut. Saat ini, menurut Iriawan, orang beserta bendera itu telah diamankan.
“Sudah saya sampaikan ke Habib Rizieq, kenapa itu bisa terjadi dan langsung diamankan oleh yang bersangkutan,” ujar Iriawan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2016).
Iriawan juga menagih janji dari para koordinator lapangan aksi unjuk rasa untuk tidak menyampaikan ujaran yang bernada provokasi kepada para pendemo. Hal tersebut perlu dilakukan agar aksi penyampaian pendapat ini bisa berjalan damai hingga akhir acara.
“Saya menuntut apa yang disampikan oleh korlap bahwa tidak akan ada provokasi. (Mengenai) adanya bendera GAM Aceh (bendera bulan bintang, red) dengan tulisan Aceh akan memisahkan dengan NKRI, kami sudah sampaikan dan sudah diambil,” ucap Iriawan. [kompas/ap]