Muhadzdzier M Salda

Antisipasi Ajaran Sesat, DSI Akan Bina Muallaf

Banda Aceh – Guna meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang Syariat Islam, ratusan muallaf di Aceh dibekali pelatihan khusus oleh Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh. Ini penting untuk dilaksanakan mengingat muallaf, belum seluruhnya memahami tentang ajaran-ajaran Islam meskipun mereka sudah mampu membentuk keluarganya dalam ranah lingkungan Islam serta membendung pengaruh ajaran sesat yang kian marak di Aceh.

Hal itu disampaikan, Kepala Bidang Sumber Daya Syariat Drs. H. Zuhri, MM, saat membuka kegiatan pembinaan muallaf yang diselenggarakan oleh Dinas syariat Aceh, Selasa (13/12)

“Kehadiran saudara-saudara kita yang baru maupun yang sudah lama memeluk Islam, tentunya membuka ruang baru untuk menjadi fokus pembinaan kita meningkatkan pemahaman terhadap ajaran islam yang benar,” tambahnya.

Selain peningkatkan pemahaman tentang Islam sendiri, juga untuk menghindari terjadinya kembali kepada agama semula atau ajaran lainnya, apalagi selama ini banyak muncul ajaran sesat di tengah masyarakat.

Zuhri, menambahkan, pihaknya sangat khawatir bila ada muslim yang salah diarahkan oleh oknum-oknum mengatasnamakan agama. Karenanya, Ia merasa pembinaan terhadap muallaf sangat di prioritaskan dan menjadi tanggung jawab bersama ummat Islam.

Dinas Syariat Islam Aceh, sebagai koordinator pelaksanaan Syariat Islam secara menyeluruh di Aceh, tentunya merasa tergugah dan terpanggil hati untuk merawat para muallaf agar terhindar masuknya pengaruh ajaran yang menyesatkan.

“Sehingga pembinaan muallaf perlu dilaksanakan,” tambahnya.

Kegiatan pembinaan mualaf ini di ikuti oleh para mualaf utusan dari kabupaten/kota se-Aceh yang berlangsung selama 3 hari sejak 12 s/d 14 desember 2011, yang bertempat di hotel Diana.

“Setelah sebelumnya terbentur dengan lokasi pembinaan dan pelatihan,  namun baru kali ini kita bisa melaksanakan,” lanjut Kabid SDM Dinas Syariat Islam Aceh.

Katanya lagi, masih banyak saudara-saudara muslim yang belum memiliki kesempatan untuk mengikuti kegiatan ini. Namun pihaknya terus berusaha agar kedepan pembinaan ini terus diadakan lagi yang lebih banyak, agar semua muallaf dapat mengikuti kegiatan-kegiatan serupa pembinaan pemahaman tentang Syariat Islam.

“Meskipun hari ini baru kita laksanakan, dinas Syariat Islam Aceh bersyukur bisa membina dan mengoptimalkan pemahaman mereka terhadap Syariat Islam. Kita menginginkan setelah pelaksanaan pembinaan ini kepada muallaf dapat menerapkan nilai-nilai Syariat Islam secara mandiri di rumah, keluarga dan masyarakat, bukan hanya sebatas mengikuti pelatihan saja,” harapnya.

Disamping itu, pihaknya juga memfasilitasi pendeklarasian berdirinya forum mualaf Aceh (Formula) dengan harapan, forum ini menjadi wadah dan tempat silaturahmi, komunikasi antar sesama muallaf di Aceh.

“Dengan demikian, muallaf di Aceh dapat terorganisir,” tandas Zuhri.[]