Bendera Palestina Berkibar di Markas Unesco Paris

Qaid Arkana

Bendera Palestina Berkibar di UNESCO

Paris – Bendera Palestina dikibarkan di markas UNESCO pada Selasa dengan dihadiri oleh Direktur Jenderal badan kebudayaan PBB itu Irina Bokova dan Presiden Palestina Mahmud Abbas, kata seorang koresponden RIA Novosti.
Palestina diakui sebagai anggota Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kedudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa itu pada Oktober.
Amerika Serikat dan Israel menentang pengakuan tersebut. Amerika kemudian memotong dana bantuan untuk UNESCO, kemudian diikuti oleh Israel dan Kanada.
“Hari ini kami adalah anggota UNESCO dan kami berharap kami akan memiliki satu negara merdeka di masa depan yang akan hidup berdampingan dengan Israel,” kata Abbas, Rabu (14/12).
Abbas juga mengatakan, Palestina akan mengupayakan keanggotaan di 16 organisasi internasional lainnya.
Sementara itu Wakil Tetap Rusia untuk PBB dan Presiden Dewan Keamanan PBB untuk Desember, Vitaly Churkin, mengatakan di Markas PBB, New York, awal bulan ini bahwa Dewan Keamanan siap melakukan pemungutan suara mengenai masalah negara Palestina di PBB jika tindakan tambahan dilakukan.
Pernyataan Churkin dikeluarkan saat ia berbicara dalam kapasitasnya sebagai Presiden Dewan Keamanan mengenai program kerja bidang keamanan dan perdamaian badan beranggotakan 15-negara itu.
“Kondisinya sekarang ialah Komite Penerimaan menyelesaikan pekerjaannya, dan Dewan Keamanan siap melakukan pemungutan suara,” kata Churkin.
Palestina, yang saat ini hanya menjadi pengamat tetap di PBB, mengajukan permohonan untuk diterima di organisasi dunia itu sebagai anggota penuh pada 23 September.
Permohonan itu segera diserahkan oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon kepada Dewan Keamanan, yang membahas upaya tersebut di Komite Penerimaan Anggota Baru.
Masalah anggota penuh negara Palestina terus bergulir kendati ada keberatan dari Amerika Serikat dan Israel.
Pemerintah Israel telah menyatakan Tel Aviv percaya bahwa tindakan Palestina “adalah upaya untuk melangkahi perundingan bilateral mengenai masalah yang belum diselesaikan antara Palestina dan Israel”.
Namun Palestina telah menyatakan mereka tetap ingin berunding secara bilateral dengan Israel.[Antara]