Baru malam ini ada film yang berfaedah, film yand sedikit menyentuh dan Asian banget. Film representatif yang mewakili –itulah artinya representasi, bercerita tentang Nick Young, miliuner Asia yang keluarga dasarnya dari Singapura yang mencintai Rachel, keluarga Cina juga tapi karena Ayahnya meninggal sebelum dia lahir, jadi dia tidak mewarisi harta seperti si Nick.
Nick Pemirsa adalah putra dari keluarga kaya tujuh turunan yang punya asset dan kekayaan seluruh dunia dan saudara-saudarinya pula punya gurita bisnis di berbagai macam bidang ragam jenis kehidupan, dari bisnis plastic, photography, model sampai perfileman. Maka dari itu di film yang dua jam ini, hampir kita tidak dapati syuting tentang kemiskinan, mewah-mewah blewah dari awal sampai akhir film.
Maka kisahnya adalah ketika Nick Young ini mau ke pernikahan abangnya di Singapura. Maka dianya mengajak Rachel untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia, bertemu calon mertuanya dan keluarganya yang kaya raya.
Film ini walaupun diproduksi warner bros, tapi takada actor hollywoodnya seekorpun. Maka filmnya seperti film drama asia yang penuh lika-liku dan tak se-simple film Hollywood. Semua abang dan kakaknya Nick juga punya masalah masing-masing baik dari segi kejiwaan juga dari segi keluarganya. Astrid yang paling cantik di kerajaan punya masalah dengan suaminya yang disinyalir selingkuh, adiknya yang suka hura-hura dan abangnya yang lain terobsesi masuk majalah serta masalah-masalah lain.
Rachel menurut keluarga Nick bukanlah Cina asli, dia Amerikan karena hanya memikirkan diri sendiri, sedangkan keluarga Cina seharusnya memikirkan usaha yang stabil untuk menghidupi seluruh keluarga dalam jangka waktu yang lamaaa.
Maka terjadilah penolakan dari keluarga taipan ini terhadap Rachel yang malang, bukan hanya dari keluarga tapi juga dari gadis-gadis lain yang sebaya yang ingin Nick menjadi milik mereka, ya tentu saja Rachel banyak saingan, secara si Nick ini akan mewarisi banyak gedung pencakar langit, mansion dan usaha keluarga cinanya di seluruh Singapura.
Rachel di Singapure juga punya saudara, Pek Lin. Seorang keluarga semi millionaire juga, punya rumah besar dan juga fashionable. Film ini sedikit lebih seru ada orang di keluarga ini, Pek Li diperankan Akwafina dan ayahnya diperankan Ken Jeong. Juga kita bisa melihat artis Cina andalan Singapure yang lucu di film I am not Stupid, Selena Tan.
Syuting film ini memanfaatkan segala keunikan Singapure. Dari perahu diatas gedung itu, sampai taman botani yang masuknya mahal itu, kayaknya perlu sekali kita masuk ke Bandara Singapur karena disana ad ataman kupu-kupu di dalam bandara. Waaaa… so suwittt!
Maka untuk mengetahui bagaimana kegilaan kekayaan Cina, saya merekomendasi anda untuk menyempatkan diri menonton film ini. Lucu dan tidak kecewa-lah. Ada makna dibaliknya dan ceritanya tidak standar, wong bukunya juga best seller dan film ini sudah menang satu penghargaan dan meraih 10 nominasi.
Setelah menonton ini saya merasa ingin ke Singapura dan mencicipi jajanan yang Nick makan di foodstreet yang dia memesan dengan bahasa melayu “sate sepuluh”
Film ini dipenuhi lagu-lagu Asia yang tak satupun kita mengerti liriknya dengan genre berbeda, yang saya ngerti Cuma saat pernikahan paling fenomenal di film ini, karena lagunya bahasa Inggris.
Film ini tidak aman dinonton anak-anak karena ada adegan ciuman di depan umum dan ada juga … ah sudahlah.
Dari Paya Pisang Klat, Riazul Iqbal melaporkan..
