Banda Aceh – Wakil Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa’adudin Djamal mengatakan banyak anak dengan kecacatan yang hidup mandiri, bisa menjahit dan bermain musik. Kepada orang tua diminta tidak merasa malu ketika dikarunai anak yang sangat istimewa ini.
“Memang banyak fakta menunjukkan sebagian besar anak dengan kecacatan berada dalam keluarga miskin. Susah memenuhi kebutuhan dasar keluarganya, ditambah kondisi anak yang membutuhkan perawatan. Namun, dengan keikhlasan dan keingin untuk maju anak dengan kecacatan bisa menjadi mandiri,” ujar Hj Illiza Sa’aduddin Djamal saat menyerahkan buku tabungan untuk anak cacat di Aula Walikota, Rabu (16/11).
Sementara Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Banda Aceh, Purnama Karya, mengatakan, buku tabungan tersebut merupakan program Kesejahteraan Sosial Anak dengan Kecacatan (PKS-ADK) dari Kementerian Sosial RI. Melalui bantuan ini diharapkan anak-anak dengan kecacatan dapat memenuhi kebutuhan dasarnya.
“Minimal terpenuhi gizinya dan membuka akses kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak,” katanya.
Menurut dia, bantuan yang diberikan senilai Rp1,5 juta dan diserahkan dalam bentuk tabungan atas nama anak penerima manfaat.
“Buku tabungan tersebut di keluarkan oleh Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai mitra dalam penyaluran bantuan pemerintah,” jelasnya.
Program Kesejahteraan Sosial Anak Dengan Kecacatan (PKS-ADK) dari Kementrian Sosial RI dijalankan oleh Forum Komunikasi Keluarga Anak Dengan Kecacatan (FKKADK) Kota Banda Aceh, dengan pengurusnya Joko Suherman dan Riyani Diningsih, kedua Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan.
Melalui Sakti Peksos yang diutus oleh Kementrian Sosial RI, Febrina Adriyani dan Kartika Handayani, anak-anak penerima manfaat akan didampingi untuk proses hingga berakhirnya bantuan. [Tqa]