Qaid Arkana

Jenazah Korban Penembakan Aceh Dipulangkan Ke Jateng

Banda Aceh– Jenazah Gunoko (30), korban penembakan misterius di kawasan Simpang Aneuk Galong Sibreh, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Aceh Besar, dipulangkan untuk dikebumikan di daerah asalnya, Desa Donoloyo, Donorojo, Karang Tengah, Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

Jenazah yang diterbangkan dari Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang Aceh Besar, Sabtu (7/1) sekitar pukul 11.45 WIB, menggunakan pesawat komersil menuju Jakarta.

Ahmad Sobik, rekan kerja korban, ikut mengantarkan jenazah sampai ke Semarang dari Banda Aceh.

Akhirnya, Gunoko mengembuskan napas terakhir pada Jumat (6/1), sekitar pukul 16.30 WIB di rumah sakit umum dokter Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, setelah beberapa hari dalam keadaan tidak sadar karena kritis setelah ditembak orang tak dikenal pada Kamis (5/1).

Korban sempat beberapa hari dalam penanganan tim medis RSUZA di ruang Unit Perawatan Intensif (ICU) rumah sakit pemerintah tersebut.

Korban luka kritis akibat tembakan yang mengenai bagian pelipis mata dan kepalanya. Proyektil peluru masih bersarang di kepala korban dan tim dokter tidak bisa melakukan tindakan operasi karena kondisinya tidak sadarkan diri.

“Di bagian kepala korban masih bersarang proyektil dan tidak dapat dikeluarkan, karena kondisinya yang tidak memungkinkan,” kata Wakil Direktur bidang pelayanan RSUZA Banda Aceh, dr HM Andalas.

Sementara dua korban lainnya yakni Agus Suwityo (35) terkena tembak di bagian rusuk dan Sotiku Anas (25) di bahu kanan yang hingga saat ini masih dalam penanganan medis RSUZA dan kondisi kesehatannya semakin membaik.

Agus Suwityo ditembak di perut dan peluru menembus di bagian limpa dan di wilayah `diafragma` atau yang membatas antara rongga dada dan perut.

“Dia juga terkena di usus besar. Tindakan operasi telah dilakukan yang dipimpin dokter Jefri, ahli bedah,” kata Andalas.

Sementara itu, saksi mata saat kejadian, Rois (27), yang juga rekan kerja korban mengatakan, Gunoko, merupakan orang pertama yang ditembak dari jarak dekat oleh orang tak dikenal.

“Pada saat itu Gunoko sedang duduk di tangga basecamp setelah makan malam, ia ditembak dari jarak dekat,” kata Rois.[Antara]