Banda Aceh – Sekawanan gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang diperkirakan mencapai tujuh ekor merusak tanaman perkebunan milik warga di desa Alue Keujreun Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan.
“Sudah hampir satu tahun, puluhan hektare tanaman perkebunan seperti jagung, nilam, padi dan palawija lainnya dirusak kawanan gajah liar. namun hingga saat ini tidak ada upaya penanggulangan yang dilakukan pihak terkait,” kata tokoh masyarakat Aleu Keujreun, Ali (53) seperti dilansir kantor berita ANTARA, Minggu (16/10).Selain merusak tanaman padi dan palawija, kawananan gajah liar itu juga telah merusak puluhan pondok di perkebunan petani di daerah yang berada di pedalaman kemukiman Manggamat itu.
Tenaga pengajar di SD Negeri Alue Keujreun itu juga mengatakan pasca kejadian seorang ibu rumah tangga tewas diinjak gajah akhir September 2011, banyak warga hingga saat ini telah menelantarkan lahan dan tanaman perkebunannya.
“Kondisi saat tersebut sangat memprihatinkan bahkan tidak sedikit warga Alue Keujren yang hingga saat ini tidak berani lagi berkebun karena takut dikejar kawanan gajah liar itu, apa lagi sejak meninggalnya seorang wanita saat mengambil air di pinggiran sungai Lawe Melang,” katanya.
Menurutnya, aparat Gampong (Desa) Alue Keujreun telah berulang kali melaporkan gangguan satwa dilindungi itu ke pihak Kecamatan Kluet Tengah dengan harapan agar dapat segera ditanggulangi namun hingga saat ini belum terlihat tanda-tanda akan dilakukan penanggulangan.
Menurutnya, upaya pengusiran dengan tradisional telah dilakukan oleh warga seperti membuat api unggun dan membakar mercon, namun belum menunjukan hasil yang memuaskan.
“Kami sangat berharap ada penanganan dari pihak terkait, sehingga petani dapat kembali bercocok tanam dengan tenang,” katanya. [Antara]