Kekerasan Marak Kembali di Kota Kairo

Qaid Arkana

Kairo – Bentrokan terjadi antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan di ibukota Mesir, Kairo hari Jumat (16/12). Puluhan warga yang melakukan aksi unjuk rasa di luar gedung parlemen melemparkan batu ke arah polisi, yang melepas tembakan ke udara dan meriam air untuk membubarkan unjuk rasa.

Laporan-laporan menyebutkan sedikitnya 30 orang terluka, termasuk para aparat keamanan. Kekerasan marak setelah seorang pengunjuk rasa terluka dan berdarah. Dia mengaku ditangkap dan dipukuli oleh polisi sehingga memicu kemarahan pengunjuk rasa lainnya.

Unjuk rasa di luar gedung parlemen ini sudah berlangsung selama tiga pekan untuk menentang perdana menteri baru yang ditunjuk oleh penguasa militer.

Mereka juga menuntut agar Dewan Militer Agung yang dipimpin Jendera Hussein Tantawi segera mengundurkan diri.

Namun militer sudah menegaskan baru akan menyerahkan kekuasaan setelah presiden terpilih lewat pemilihan umum pada bulan Mei mendatang.

Partai Islam memimpin

Hasil pemilihan parlemen -yang pertama sejak Presiden Husni Mubarak digulingkan oleh aksi unjuk rasa massal- memperlihatkan partai bentukan Ikhwanul Muslimin, meraih suara terbesar pada tahap pertama dengan perolehan dua pertiga suara.

Pengunjuk rasa juga menuntut Dewan Agung Militer mengundurkan diri. Untuk tahap kedua -yang sedang dalam proses penghitungan- hasil awal memperlihatkan Partai Keadilan dan Kebebasan dukungan Ikhwanul Muslimin juga memimpin.

Adapun pemilihan tahap ketiga akan digelar Januari tahun depan. Para pengamat memperkirakan partai dukungan Partai Keadilan dan Kebebasan akan mampu menguasai parlemen.

Pemilihan parlemen Mesir yang pertama sejak Presiden Husni Mubarak digulingkan ini memakan waktu yang lama dan proses pemilihan baru rampung seluruhnya bulan depan. Salah satu tugas utama parlemen hasil pemilihan umum adalah membentuk komite untuk merancang undang-undang dasar yang baru.[bbc]