KontraS Aceh: Dukung Polisi untuk Ungkap dan Cegah Teror!

Boy Nashruddin Agus

Dok

Banda Aceh – Aksi teror dengan melempari granat yang terjadi di Banda Aceh tadi malam, sekira pukul 20.00 WIB, dimaksudkan untuk memunculkan keresahan masyarakat juga keresahan pada pihak-pihak tertentu. Apalagi aksi tersebut mulai menimbulkan korban dari kalangan sipil.

“Teror untuk tujuan apapun merupakan tindakan yang sangat merugikan bagi kematangan demokrasi dan kemajuan pembangunan di Aceh. Dengan demikian pelaku teror harus ditempatkan sebagai musuh bersama masyarakat Aceh,” papar Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh, Hendra Fadli, melalui siaran persnya, Jumat (2/12).

Katanya, hal yang sangat mengkhawatirkan, aksi ini terjadi ditengah mulai berkurangnya polemik terbuka antar kekuatan politik utama, terkait kisruh Pilkada. “Patut diwaspadai teror tersebut bertujuan untuk memperuncing konflik antar kekuatan politik yang selama ini berseteru di Aceh, sehingga jalan kompromi dan rekonsilasi antar para pihak semakin tertutup,” tambahnya lagi.

Karenanya, KontraS Aceh berharap pada semua kekuatan politik yang berseteru agar bertindak rasional dan tidak gegabah saling menuduh. Demi kepentingan bersama, pemerintah dan semua kekuatan politik di Aceh, diharapkan dapat bekerjasama sekaligus membantu pihak kepolisian untuk mengungkap sindikasi pelaku teror.

“Jika perlu, fungsikan seluruh sumberdaya masing-masing secara optimal dan proporsional untuk mencegah agar aksi yang sama tidak berulang,” lanjutnya.

Hendra juga mengharapkan agar sekali lagi, perwujudan situasi yang kondusif dan bebas dari segala bentuk kekerasan, merupakan kemutlakan dan kepentingan bagi seluruh masyarakat Aceh. Katanya, sangat tidak beradab jika ada kekuatan-kekuatan politik tertentu atau pihak-pihak lain yang sengaja membangun skenario kekerasan lalu mencari keuntungan dari keadaan tersebut.

Kepada masyarakat Aceh, koordinator KontraS ini mengharapkan agar tetap tenang dan berusaha keras untuk tidak tergoyahkan oleh pengkondisian kekerasan yang mulai digerakkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

“Mari kita tempatkan aksi teror sebagai musuh bersama. Minimal, masyarakat dapat memberikan informasi kepada  Kepolisian terdekat jika mengetahui ada orang atau pihak-pihak tertentu yang mencurigakan,” pungkasnya.[]