Banda Aceh – Rumah di Dusun Kamboja, Lamteumen Timur, Banda Aceh itu dipenuhi pelayat dan tetangga. Mereka berduka. Mereka larut dalam suasana haru seperti yang dirasakan pemilik rumah, Sri Megawati, istri Wagino yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal di Desa Ilie, Kecamatan Ule Kareng, jelang pergantian tahun, Minggu (31/12) malam.
Sri Megawati, tak menyangka suaminya menjadi korban penembakan orang tak dikenal di malam menjelang pergantian tahun 2011. Megawati mengaku tidak punya firasat apapun sebelumnya. Suaminya hanya berpesan untuk membelikan ayam untuk dibakar di malam pergantian tahun bersama keluarganya.
”Ma nanti beli ayam aja untuk kita bakar malam tahun baru,” ujar Megawati menirukan pesan almarhum suaminya.
Megawati mendapat kabar suaminya meninggal ketika dua orang polisi dari Polresta Banda Aceh datang ke rumahnya mengabarkan suaminya tewas tertembak di toko Istana Boneka, tempat dia berjualan. Menurut pengakuan Megawati, selama ini suaminya tidak punya masalah dengan orang lain.
“Tiba-tiba datang dua orang intel mengabarkan suami saya tertembak di toko boneka tempat dia bekrja,” kata Megawati. Saat itu, kata Mega, dirinya sama sekali tak percaya suaminya pergi untuk selamanya.
Pun begitu, Megawati berharap polisi dapat mengusut secara tuntas pelaku penembakan suaminya, dan dihukum seberat-beratnya.
“Saya mau Polisi mengusut tuntas pelakau penembakan suami saya dan dihukum seberat-beratnya,” ungkap Megawati.
Hingga saat ini polisi belum mengeluarkan keterangan resmi tentang motif penembakan penjual boneka di desa Ilie tersebut.
Wagino, 40, tahun, meninggalkan istri dan 3 anak. Mereka sudah tinggal di Banda Aceh 15 tahun. Selain berjualan boneka, Wagino punya usaha catering. []