Qaid Arkana

Menko Kesra: Percepat Langkah Evakuasi

Tenggarong – Menko Kesra Agung Laksono meminta semua langkah evakuasi korban dipercepat, termasuk pengangkatan kendaraan dan rangka Jembatan Kutai Kartanegara dari dasar Sungai Mahakam.

Dalam jumpa pers saat meninjau meninjau lokasi Jembatan Kartanegara yang runtuh, Minggu siang, Agung Laksono mengatakan, pihaknya telah meminta tim untuk mempercepat langkah evakuasi terhadap sekitar 16 orang yang masih dilaporkan hilang.

“Proses evakuasi, pencarian korban berlangsung terus dan sedang dilakukan upaya-upaya percepatan. Kami minta keluarga korban bersabar,” ujarnya.

Menko Kesra Agung Laksono untuk kedua kalinya meninjau lokasi Jembatan Kartanegara yang runtuh, setelah melakukan rapat koordinasi dengan jajaran pejabat pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara dan instansi terkait lainnya.

Agung Laksono didampingi Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Bupati Kartanegara Rita Widyasari, Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Daryatmo , dan sejumlah pimpinan tim penyelamat di lokasi jembatan runtuh sekitar pukul 11.45 Wita dan langsung menuju tepi Sungai Mahakam, tepat di sisi jembatan yang ambruk.

Saat peninjauan, Agung yang datang untuk kedua kalinya sejak jembatan itu runtuh pada 26 November 2011, mendapat penjelasan seputar kegiatan evakuasi yang dilakukan Tim SAR dan upaya pengangkatan kendaraan dan jembatan yang masih berada di dasar sungai.

Selain itu, kata Agung Laksono, pemerintah dibantu pihak-pihak terkait juga sedang mengupayakan percepatan proses pengangkatan kendaraan dan rangka jembatan yang masih berada di dasar sungai.

Perlu waktu

Ia menambahkan, upaya pengangkatan mobil dan rangka jembatan sedang dalam proses dan itu tentu memerlukan waktu. Agung berharap semua pihak dapat bersabar karena dalam tempo beberapa saat saja, mobil atau rangka jembatan bisa bergeser dan hal itu memperlukan kehati-hatian.

“Tetapi saya minta semua langkah dipercepat. Pengangkatan rangka jembatan, kendaraan, dan korban agar secepatnya bisa dilakukan. Karena jika semua ini telah selesai dan alur sungai bisa normal kembali, kapal-kapal pengangkut sembako, bahan bakar minyak, pengangkut barang, dan lain-lain sudah bisa lewat,” ujarnya.

Selain itu, katanya, jika semua langkah evakuasi selesai maka pylon jembatan sudah bisa dirubuhkan berikut kabel-kabelnya yang masih menggantung, sehingga wilayah di sekitar jembatan aman.[ANTARA]