Qaid Arkana

Menlu Rusia Ingatkan Barat Soal Iran

Moskow-Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memperingatkan bencana yang terjadi bila Barat melancarkan aksi militer terhadap Iran. Kepada para wartawan di Moskow hari Rabu (18/1) Lavrov mengatakan aksi militer akan memperparah konflik sektarian di Timur Tengah.

Lavrov ingin Iran, AS, dan Uni Eropa kembali berdialog soal program nuklir Iran.

Efek berantai dari serangan militer ini, kata Lavrov, juga tak terbayangkan.

“Dampaknya akan sangat berbahaya,” kata Lavrov.

“Ini bukan persoalan mudah. Aksi militer akan menimbulkan efek yang panjang dan saya tidak tahu apakah efek itu akan bisa dihentikan,” jelas Lavrov.

Ia mengatakan serangan Barat terhadap Iran akan menimbulkan gelombang pengungsian ke negara tetangga seperti Azerbaijan dan Rusia.

Dalam keterangan pers ini Lavrov juga mengatakan sanksi terhadap industri minyak Iran, yang tengah dibahas Uni Eropa, bisa menggangu upaya diplomatik mengatasi krisis yang dipicu oleh program nuklir Iran.

Amerika Serikat telah menerapkan sanksi terhadap bank sentral Iran.

Posisi Israel

Negara-negara Eropa membahas sanksi tersebut setelah Iran melakukan pengayaan uranium. Eropa dan Barat curiga program tersebut ditujukan untuk mengembangkan senjata nuklir.

Tudingan tersebut dibantah Iran yang mengatakan program nuklir ditujukan untuk kepentingan penelitian dan untuk menghasilkan tenaga listrik.

Rusia sebelumnya mendukung beberapa resolusi PBB terhadap Iran namun dalam beberapa bulan terakhir menolak sanksi baru terhadap pemerintah di Teheran dan menyerukan semua pihak untuk berdialog.

Rusia meyakini semua jenis sanksi telah dijatuhkan dan hukuman baru hanya akan mengganggu perundingan yang selama ini telah berjalan.

Kantor berita Iran, IRNA, memberitakan kepala perunding Iran soal nuklir terbang ke Moskow hari Rabu untuk membahas persoalan ini dengan para pejabat Rusia.

Dalam perkembangan terkait, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak mengatakan keputusan untuk menyerang Iran masih jauh.[bbc]