Banda Aceh – Kirsuh Pemilukada Aceh rupanya mengundang banyak diplomat internasional untuk mendapatkan berbagai informasi dari KIP Aceh. Setelah utusan Khusus Kementerian Luar Negeri Finlandia dan pejabat tinggi kedutaan Besar Uni Eropa di Jakarta, pada Kamis (17/11) giliran diplomat Kedutaan Besar Kanada yang datang bertamu ke KIP Aceh. Dia adalah Jonathan Yendal, Penasihat Politik Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia di Jakarta.
Jonathan Yendall bertemu dengan Ketua KIP Aceh Abdul Salam Poroh di Kantor KIP pukul 10.00 WIB. Selama sekitar 30 menit, keduanya berdiskusi seputar pelaksanaan Pemilukada Aceh.
Usai melakukan pertemuan tertutup tersebut, Jonathan Yendall sempat berkunjung ke Media Center Aceh melihat situasi di sana. Koordinator Media Center Ahmady menjelaskan tentang peran dan fungsi Media Center dalam mendukung tugas-tugas KIP Aceh. Misalnya, dalam memfasilitasi KIP Aceh untuk melakukan konferensi pers, menyiapkan siaran pers dan memfasilitasi kebutuhan wartawan yang meliput Pemilukada Aceh.
Selama di Media Center, Jonathan sempat melihat-lihat melihat ruang konferensi pers, ruang wartawan dan ruang staf di kantor tersebut.
Usai berkunjung ke Media Center, sejumlah wartawan mencoba mencegat Jonathan untuk melakukan wawancara seputar kunjungannya ke KIP Aceh dan pandangan Kedutaan Besar Kanada tentang Pemilukada di daerah ini. Tapi ia menolak semua permintaan wawancara itu “Maaf, tidak ada wawancara,” katanya dalam rilis yang diterima The Aceh Corner, Kamis (17/11) sore.
Gagal mendapatkan informasi dari Jonathan, wartawan mengalihkan kejaran mereka ke Ketua KIP Aceh Abdul Salam Poroh. Kali inipun wartawan harus gigit jari, karena tidak banyak informasi yang bisa disampaikan Ketua KIP.
“Kunjungannya hanya biasa saja. Tidak ada yang istimewa,” kata Abdul Salam. []