Meureudu-Setelah sempat tertunda beberapa bulan, akhirnya sejumlah pembangunan fisik yang masuk dalam kegiatan Program Teknologi Ramah Lingkungan untuk Industri Proses Perikanan (Terapan) segera dimulai.
Hal itu dikatakan Program Manager, Faisal Hadi, saat melakukan koordinasi dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya di Meureudu, Kamis (12/1).
Hadir dalam rapat koordinasi itu antara lain Bupati Pidie Jaya, M Gade Salam yang diwakili oleh Sekda Ramli Daud, Kepala Bappeda Pidie Jaya, Razali Adami, sejumlah kepala dinas terkait dan para camat yang wilayahnya menjadi lokasi program Terapan.
Sedangkan, pelaksana Program Terapan hadir Direktur Eksekutif Aceh Development Fund (ADF) Afrizal Tjoetra. Program Terapan dilaksanakan oleh suatu konsorsium yang terdiri dari ADF, Fakultas Teknik Unsyiah, An-Nisaa’ Center, dan Perkumpulan Bima.
Program Terapan merupakan suatu program berbasis masyarakat yang dilaksanakan di Pidie Jaya dan Bireuen melalui Proyek Fasilitas Pembiayaan Pembangunan Ekonomi Aceh (AEDFF), yang dananya bersumber dari hibah Multi Donor Fund (MDF) di bawah koordinasi Bank Dunia.
“Beberapa hari lalu, kami telahmemperoleh persetujuan Bank Dunia untuk memulai pembangunan fisik setelah sebelumnya dilakukan tender ulang. Rabu kemarin, juga telah ditandatangani perpanjangan masa pelaksanaan proyek hingga Agustus 2012 di kantor Bappeda Aceh,” kata Faisal.
Dijelaskan bahwa ADF dan mitranya akan membangun pabrik es balok di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meureudu, pabrik garam beryodium di Gampong Lancang, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya, dan Kecamatan Jangka, Bireuen. Selain itu juga direhabilitasi dapur garam milik petani tradisional di Lancang dan Grong-Grong Capa, Kecamatan Ulim, Pidie Jaya.
Melalui program ini juga membangun gedung pengolahan dan tempat penyimpanan ikan teri bersih di Gampong Pante Raja, Kecamatan Pante Raja; Keurisi Meunasah Beureumbang, Kecamatan Jangka Buya, Pidie Jaya, dan Curee Tunong, Kecamatan Simpang Mamplam, Bireuen, jelas Faisal.
Sekda Pidie Jaya, Ramli Daud, berharap agar ADF dan mitranya dapat melakukan pembinaan dan pendampingan masyarakat sehingga industri yang dibangun dapat meningkatkan perekonomian warga setempat.
“Jangan sampai yang terjadi ketika proses pembangunan pascatsunami terulang lagi. Saat itu banyak pihak yang melakukan pembangunan fisik, tetapi setelah NGO pergi bangunan-bangunan itu menjadi gedung tua yang tidak terurus,” katanya.
“Mudah-mudahan apa yang dikerjakan melalui Program Terapan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Pidie Jaya,” tambah Ramli.
Sedangkan, Kepala Bappeda Pidie Jaya Razali Adami berharap kepada semua kepala dinas terkait agar mendukung pembangunan fisik Program Terapan. Dengan begitu, pembangunan tersebut dapat terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
“Ini adalah program percontohan karena menggunakan dana APBN tapi dikerjakan oleh NGO,” katanya seraya berharap kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan meskipun program Terapan nanti berakhir pada Agustus sehingga perekonomian masyarakat dapat ditingkatkan.
Faisal menjelaskan bahwa koordinasi serupa juga akan dilaksanakan dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Bireuen, hari Jumat (13/1).[release]