Banda Aceh – Mulai akhir pekan ini, pelaksanaan Pemilukada Aceh akan memasuki tahapan pemeriksaan kesehatan. Sebanyak 141 kandidat dari total 260 kandidat kepala daerah dan wakil kepala daerah yang mendaftar dalam Pemilukada akan menjalani pemeriksaan pada Sabtu dan Minggu (15-16/10). Selebihnya akan menjalani pemeriksaan kesehatan pada Sabtu dan Minggu pekan depan.
Pemeriksaan kesehatan seluruh kandidat itu akan berlangsung di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin, di bawah pengawasan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Aceh. Pemeriksaan pada Sabtu akan diikuti oleh 72 kandidat, dan pada Minggu diikuti 69 orang. Pada saat pemeriksaan kesehatan, setiap kandidat diminta membawa pas foto 4×6 dua lembar .
Tiga bakal calon gubernur dan wakil gubernur Aceh termasuk di antara kandidat yang akan menjalani pemeriksaan pada akhir pekan ini. Pasangan Teungku H. Ahmad Tajuddin atau yang dikenal dengan sebutan Abi Lampisang, bersama wakilnya Suriansyah, akan menjalani pemeriksaan pada Sabtu 15 Oktober. Jadwal yang sama juga berlaku untuk Irwandi Yusuf dan pasangannya Muhyan Yunan. Beberapa kandidat lain yang terjadwal pada hari Sabtu ini, terdapat pula bakal calon walikota Banda Aceh Mawardy Nurdin dan pasangannya Illiza Sa’aduddin Djamal, dan bakal calon bupati Gayo Lues, Ibnu Hasim.
Sementara Muhammad Nazar dan pasangannya Nova Iriansyah akan menjalani pemeriksaan kesehatan pada Minggu 16 Oktober. Akmal Ibrahim, kandidat Bupati Aceh Barat Daya, Munier Usman (kandidat walikota Lhokseumawe) termasuk di antara nama-nama yang akan menjalani pemeriksaan pada hari Minggu nanti. (Jadwal lengkap pemeriksaan kesehatan bisa diakses di website ini).
Pemeriksaan akan berlangsung mulai pagi hingga sore hari. Pemeriksaan setiap kandidat diperkirakan memakan waktu hingga lima jam, yang terdiri atas pemeriksaan kesehatan mental selama dua jam dan pemeriksaan kesehatan fisik selama tiga jam.
“Pemeriksaan akan berlangsung simultan, sehingga akan menghemat waktu,” kata Fachrul jamal, Ketua IDI Aceh selaku pengawas dalam pemeriksaan ini. IDI telah menyiapkan sedikitnya 50 tenaga ahli untuk melaksanakan tahapan ini. Peralatan yang digunakan pun termasuk peralatan canggih, kelas A. “Sistem pemeriksaan ini sama dengan sistem pemeriksaan kepada calon Presiden pada waktu Pemilu 2009 lalu,” tambah Fachrul Jamal.
Tahapan pertama adalah pemeriksaan mental, di mana para kandidat diminta menjawab pertanyaan tertulis dari dokter ahli. Ini semacam psikotes kepada para akan kadidat. Dari tes ini akan diketahui tingkat emosi dan mental para kandidat tersebut.
“Ini bentuk tes pertama di Aceh, karena pada Pemilu 2006 lalu tes ini tidak ada. Tapi pada tahun ini kita lakukan agar nantinya kandidat yang maju sebagai calon benar-benar sehat mental,” ujar Fachrul. Setelah itu barulah kandidat mengikuti pemeriksaan fisik di seluruh tubuhnya, mulai dari ujung kaki hingga kepala.
Selama dalam pemeriksaan, tidak seorang pun diperbolehkan mendampingi kandidat. “Pengantar hanya bisa sampai di pintu saja. Selama dalam pemeriksaan tidak ada orang lain yang ikut ke dalam,” kata Yarwin Adi Dharma, anggota KIP Aceh yang mejabat Ketua Tim Fasilitasi Pemeriksaan Kesehatan Calon Kepala Daerah di Aceh.
IDI sengaja menjadwalkan pemeriksaan kesehatan pada hari Sabtu dan Minggu agar para dokter ahli tidak terganggu dalam menjalankan tugas sehari-hari dalam merawat pasien. Lagi pula umumnya pada Sabtu dan Minggu para kandidat punya waktu lebih lapang, karena merupakan hari libur. [KIP Aceh]