Harlan

PUSBADA Tetapkan Lima Cerpenis Berbahasa Aceh

Banda Aceh – Setelah melewati proses penjurian selama lebih kurang sebulan, dewan juri akhirnya menetapkan lima pemenang lomba Sayembara Cipta Cerpen Berbahasa Aceh yang diselenggarakan Pusat Studi Bahasa Daerah Aceh (PUSBADA) Universitas Syiah Kuala, sejak September hingga pertengahan Desember 2011 silam.

Dewan Juri lomba, Sulaiman Tripa, di Darussalam, Sabtu (28/1), menyebutkan saat ini juri sudah mengantongi lima nama pemenang lomba tersebut yang bakal diumumkan ke publik. Namun, ia masih merahasiakan siapa juara satu, dua, dan seterusnya.

“Ada lima yang sudah ditentukan sebagai pemenang, yaitu Fardelyn Hacky Irawani, Hendra Kasmi, Mahdi Idris, Muhadzdzier M Salda, dan Nuril Annisa,” ujarnya mengurutkan berdasarkan abjad huruf awal nama para pemenang.

Ketua Panitia, Herman RN, menambahkan, urutan juara I-V akan diumumkan saat pembagian hadiah. “Insyaallah dalam waktu dekat akan ada acara seremonial penyerahan hadiah kepada para pemenang. Saat itulah baru diumumkan sang juaranya. Sekarang ini yang penting tahu dulu lima besar agar selebrasi para pemenang lebih heboh,” kata Herman sembari senyum mungil.

Hal yang hampir senada diutarakan juga oleh Ketua Pusbada Unsyiah, Mohd. Harun. Dosen FKIP Unsyiah sekaligus juga juri ini menambahkan bahwa acara penyerahan hadiah akan digelar di Unsyiah. Hanya saja, kata dia, tempat dan tanggal belum dapat dipastikan.

“Selain lima juara tadi, ada 15 pemenang hiburan yang karyanya akan dibukukan bersama para pemenang. Semua karya yang masuk mencapai 76 karya,” ujarnya.

Awalnya, tambah Harun, direncanakan hanya ada tiga juara. Namun, tim juri menilai lima besar itu hampir bernilai sama. Semua naskah tidak ada yang kuat seluruhnya, selalu ada sisi kekurangan, dipilihnya lima besar tamba lima belas pemenang hiburan.

Masih menurut Harun, jumlah peserta dalam lomba tersebut merupakan angka yang luar biasa, karena sayembara menulis cerpen berbahasa Aceh baru pertama diselenggarakan sepanjang 100 tahun terakhir.

Kata penyair itu, ke depan Pusbada Unsyiah akan berusaha menggelar lomba yang sama demi menghidupkan hasanah sastra tulis di Aceh. “Kalau tidak mampu setiap tahun, kita usahakan ada dalam dua atau tiga tahunan. Demoga ke depan, yang berpartisipasi lebih banyak lagi,” tegasnya.

Rasa takjub dan bangga juga diutarakan Herman sebagai ketua panitia penyelenggara. “Luar biasa! Sayembara ini diikuti juga beberapa mahasiswa Aceh yang sedang menempuh studi di luar negeri, seperti di Thailand dan Cairo,” papar cerpenis Aceh tersebut. [redaksi]

Berikut para pemenang lima belas besar sayembara cerpen berbahasa Aceh, Pusbada Unsyiah, berdasarkan abjad.

Abdul Qaiyum (Ir.), Saweue Gampông

Azmi Abubakar, Sidom Reubat

Bussairi D. Nyak Diwa, Hana Teuduga

Edi Miswar Mustafa, Teuntra Tuhan Dicok Sipeu-peu lam Ulee Lông

Halim Mubary, Gamba lam Foto

Hilmi Hasballah, Poma

Mikmilia A. Azis, Peutheun Maruwah

Mutia Putri, Naseb Hana Saboh Na

Muzakkir, Teungku Sabi

Noviati Maulida Rahmah, Darah di Gunong Gôh

Nurhaida, Insaf

Rahmawati, Seuksangka

Rahmawati Anwar, Keureusang Mak

Riska Fauza, Jalan Udep Annisa

Wahyumi, Tragedi Meusom Rahsia