Boy Nashruddin Agus

Puskaptis: Nazar Masih Unggul, GAM Terpecah

Jakarta – Militansi pemilih untuk Nazar tidak jauh berubah sejak survey Puskpatis 2011 meskipun dalam perjalanannya, penetapan pemilukada kerap berubah. Sementara itu, kekuatan dukungan suara eks kombatan (GAM), terpecah untuk tiga kandidat.

”Ternyata militansi pemilih untuk memilih Nazar tidak jauh berubah sejak survei Puskaptis tahun 2011,” ujar Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid kepada media, Senin (5/3) dalam siaran persnya.

Menurutnya, dari segi persepsi dan prilaku, Nazar meraih urutan pertama dengan angka 72,35 persen, disusul kemudian oleh Zaini Abdullah (58,55 persen), Irwandi Yusuf (43,35  persen), Darni M Daud (42,45 persen) dan Tajuddin alias Abi Lampisang (18, 64 persen).

Menyangkut tingkat elektabilitas pasangan calon gubernur Aceh di mata masyarakat, tingkat tertinggi elektabilitas tertinggi diraih oleh Nazar-Nova yakni 43,44 persen. Kemudian duet Irwandi Yusuf-Muhyan Yunan (21,57 persen). Disusul pasangan Zaini Abdullah-Muzakir Manaf (17,84 persen), Darni M Daud-A Fauzi (3,45 persen) dan terakhir Tajuddin-Teuku Suriansyah (2,15 persen).

”Yang luar biasa, duet Zaini-Muzakir yang baru dideklarasikan pada Februari lalu mampu masuk tiga besar. Jika mereka giat bekerja, elektibilitasnya bisa merangkak pada Maret ini,” jelas Husin.

Husin melanjutkan, survei ini menggunakan teknik multistage random sampling dengan mengambil data lapangan dan memakai 1.800 sample. Margin of error dalam survei ± 1,8 persen dan tingkat keyakinan sebesar 95 persen.

Sample responden dilakukan di 23 Kabupaten/kota, 161 Kecamatan dan 1.610 gampong. Hal menarik lain, sambung Husin, 91,55 persen warga akan melawan intimidasi dan teror pilkada oleh siapa pun. “Sisanya, 8,50 persen warga tidak mau melawan  karena masih trauma sosial politik pemilu 2009 di Aceh,” jelasnya.

”Dalam mengambil data di lapangan, tim survei tidak mengalami hambatan. Tim survei kepada responden menyatakan survei ini independen untuk dijadikan bahan keputusan kebijakan,” jelasnya.

Kenapa Nazar?

Mengenai alasan mengapa pemilih memilih Nazar, berdasarkan hasil survei terungkap Nazar diterima di semua lapisan masyarakat.  Publik menilai figur yang tangkas dalam berkomunikasi politik dengan berbagai stakeholder termasuk DPR aceh  dan pemerintah pusat. Selanjutnya, terbangun opini jika kandidat independen menang beresiko dalam hubungan dengan parlemen dan pembangunan dari pelantikan, pembahasan anggaran hingga pelaksanaan pembangunan akan banyak menuai permasalahan, sehingga posisi ini akan menguntungkan calon dari partai.

”Warga pilih Nazar karena dia bisa diterima oleh berbagai pihak,”  ungkap Husin.

Bagaimana dengan Eks Kombatan?

Husin menambahkan suara eks GAM pecah pada tiga calon gubernur. Konsistenya pemilih Nazar karena Nazar bisa diterima juga oleh kalangan calon lain. Jika sebelum Partai Aceh mendaftar, suara mengalir ke Irwandi Yusuf dan Nazar, sekarang berkembang ke Zaini Abdullah.

”Fakta di lapangan, eks GAM yang dulu dukung Irwandi Yusuf sekarang kembali ke Zaini. Sebaliknya jika eks GAM dukung Nazar dapat dterima karena jika menang dianggap dapat bekerjasama,” jelas Husin.[]