Rapor Perdana Persiraja

Harlan

Pertandingan perdana Persiraja di kancah IPL 2011/2012 telah dihelat di Stadion Harapan Bangsa, Minggu (27/11). Persiraja hanya memperoleh satu poin setelah dipaksa bermain imbang 3-3 oleh Persija ‘Siluman’ Jakarta.

www.acehcorner.com ingin memberikan penilaian kepada anak asuhan Herry Kiswanto. Penilaian ini subyektif. Sebab, bersumber pada pengamatan kami saja. Amat mungkin penilaian kami berbeda dengan pembaca. Kami, Anda, dan mereka pasti memiliki penilaian sendiri terhadap penampilan Abdul Musawir dan kawan-kawan.

Untuk menilai permainan secara umum dan lini per lini, kami menggunakan skala abjad A,B,C,D. Dengan rincian A yang terbaik, B baik, C cukup, dan D buruk. Untuk menilai personal, kami menggunakan skala penilaian 1-10. Angka 1 untuk nilai terendah dan 10 untuk yang tertinggi.

Secara umum, permainan Persiraja cukup bagus. Tampil dengan pola 4-4-2, Persiraja bermain lumayan lepas dan agresif, penguasaan bola dominan, umpan dari kaki ke kaki juga terbilang lancar, pola serangan variatif, perebutan lapangan tengah dimenangkan Djibril dan kawan-kawan. Hal ini membuat Persija hanya mengandalkan serangan balik cepat melalui kedua sayapnya dan cukup berhasil memainkan taktik ini. Dua gol mereka ke gawang Persiraja bersumber dari serangan balik cepat yang gagal dihadang pemain belakang Persiraja. www.acehcorner.com memberi nilai untuk keseluruhan permainan perdana Persiraja B.

Jika saja mampu mempertahankan kemenangan, kami tidak akan ragu memberi nilai A untuk tuan rumah.

Lini Belakang
Lini belakang kami berikan nilai C. Kebobolan dua gol melalui serangan balik cepat dan satu gol melalui tendangan bebas menunjukkan lini belakang Persiraja bermasalah. Lini belakang tidak berhasil membaca taktik permainan lawan. Bek kiri-kanan kalah cepat dengan sayap kiri-kanan lawan. Faktor ini diperparah oleh buruknya komunikasi sesama bek maupun penjaga gawang.

Gol kedua dan ketiga Persija ke gawang Yuda Andika kami taksir tersebab faktor komunikasi dan hilangnya konsentrasi bertahan. Penjaga gawang ragu-ragu dalam mengambil sikap juga memurukkan nilai lini belakang Persiraja.

Lini tengah
Lini tengah tampil paling baik. Kami menabalkan A untuk lini sentral ini. Djibril berhasil mengontrol permainan. Playmaker asal Guinea ini sukses menjadi kreator serangan Lantak Laju. Defri dengan kecepatannya mampu merepotkan pertahanan Persija di babak pertama. Sayang pemain bertubuh mungil ini tidak tampil penuh. El kapiten juga menunjukkan kemampuannya. Dua gol dari kaki kiri bukti sahih kemampuan dan kematangan pemain berambut jingkrak itu.

Hanya Erik Saputra yang tampil kurang lugas. Beberapa kali ia salah dalam mengumpan dan terlambat merebut bola. Padahal, pada musim lalu mantan skuad PSSB ini selalu tampil ngotot dan konsisten sepanjang musim.

Lini depan
Lini depan mandul. Nyaris tidak memiliki peluang emas. Tapi penampilan mereka tidak seburuk lini belakang.

Untuk duet Imral Usman-Dillah kami berikan B. Imral Usman sempat mengancam lini bawah Persija pada babak pertama dengan gerakannya. Tapi pemain berambut ala Diego Michele itu kerap jatuh sebelum masuk kotak 12 pas. Satu gerakannya menghasilkan tendangan bebas dan berbuah gol.

Sedangkan Dillah tampil terlalu terburu-buru. Sebuah solo run Dillah yang seharusnya dapat dikonversi menjadi peluang, justru dikacaukan dribbling buruk hingga bola direbut lawan. Dalam satu kesempatan, kerjasama satu dua dengan Musawir juga buruk. Namun kengototannya patut mendapat apresiasi. Pemain bawah Persija sangat mewaspadai si Jangkung ini.

Nilai personal
Yuda Andika (kiper) mendapat nilai 6. Jika bukan laga perdana dan faktor lapangan licin, dengan performa seperti itu, Yuda akan kami berikan nilai merah. Kami berasumsi, itu penampilannya yang terburuk sepanjang memperkuat Persiraja.

Irwanto mendapat nilai 6,7, terbaik diantara pemain belakang lainnya. Ia masih tampak kokoh sebagai palang pintu di hadapan Yuda. Tapi keterlambatannya menutup gawang yang ditinggal Yuda saat terjadi gol ketiga, memurukkan nilainya.

Yusrizal kami berikan nilai 6,5, rekrutan baru ini kelihatannya belum kompak dengan Irwanto. Kami menduga komunikasi pemain ini masih bermasalah.

Andrea mendapat nilai 6,6. Kengototannya masih tampak, tapi kerap melakukan kesalahan yang tidak perlu, seperti mengganggu pergerakan lawan dengan badannya di sektor pertahanan lawan. Andrea cengderung mengandalkan fisik dalam bermain. Overlapping Andrea tidak banyak menghasilkan krosing dari rusuk kanan lawan. Beberapa kali bahkan ia telat mengumpan.

Gilang Angga kami berikan nilai 6,5. Satu gol dari tendangan spekulasinya yang cantik mengangkat nilai mantan pemain Persib Bandung dari seharusnya 6. Sering kalah speed dengan lawan. Dari pinggir sisiran Angga dua kali gawang Persiraja robek.

Erik Saputra kami berikan nilai 7,2. Gelandang bertahan enerjik ini belum menunjukkan kemampuan terbaiknya. Sore itu Erik tidak segarang musim lalu ketika masih di level Divisi Utama. Ia cuma tampil lumayan.

Djibril tampil memukau, andai satu tendangannya dari lapangan tengah menghasilkan gol, kami tidak akan ragu memberinya angka 8,5. Tapi karena tidak menghasilkan gol, kami kira Djibril lebih dari pantas mendapatkan nilai 8.

Abdul Musawir memperoleh nilai tertinggi dari seluruh pemain, 8,5. Satu gol tendangan bebas cantik dan satu gol melalui titik putih pantas menjadikannya sebagai Man of The Match dalam pertandingan itu.

Defri kami berikan nilai 7,8. Kecepatannya merepotkan pertahanan lawan khususnya di babak pertama. Andai ia dipertahankan bermain penuh, bukan mustahil Dillah akan membuat gol dari krosingnya.

Imral Usman di babak pertama bermain bagus. Kami berikan nilai 6,9. Ngotot dan gerakan dalam menyongsong umpan dari tengah bagus. Karena tidak ada gol, ia tidak mungkin mendapatkan nilai di atas 7.

Dillah tidak tenang. Ia terlalu terburu-buru. Aksinya tidak membahayakan lawan. Dillah sering melakukan back pass setelah menerima umpan. Padahal, seorang striker sesekali perlu mengelabui bek lawan setelah menerima umpan. Karena gigih, maka kami berikan Dillah angka 6,9.

Mukhlis Nakata yang masuk menggantikan Defri di awal babak kedua tidak menunjukkan kemampuannya. Cuma sekali memiliki kesempatan krosing, dan tidak berhasil dilakukan dengan baik. Nakata pantas mengantongi angka 6,5. Padahal, Herkis memainkannya untuk menambahkan daya gedor dari sayap kanan. Tapi itu tidak terjadi.

Syakir Sulaiman masuk menggantikan Imral Usman. Pemain U-21 ini gagal unjuk gigi. Salah satu umpannya kami tangkap gagal. Kurang lebih ia tampil sekualitas Nakata. 6,5 kami pikir cukup untuk Syakir.

Pelatih Herry Kiswanto kami berikan nilai 8. Pola yang dimainkan anak asuhnya, menurut kami bagus. Herry berhasil memprovokasi asuhannya untuk menguasai bola lebih lama. Permainan satu dua cantik dan mulus. Tapi, ia kami anggap berjudi ketika mempertahankan Gilang Angga untuk bermain penuh. Asumsi kami, setelah Angga mencetak gol, ia pantas ditarik keluar. Speed-nya menurun drastis di babak kedua. Karena dia kalah speed untuk menahan laju lawan, Persija mampu menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Jika saja Persiraja menang, Herkis akan memperoleh angka 8,5. Ini penilain kami, mana penilaian Anda? [editorial acehcorner.com]