Qaid Arkana

Remaja Belanda Keliling Dunia Dengan Berlayar

Amsterdam-Seorang remaja Belanda berusia 16 tahun, Laura Dekker, menjadi orang termuda yang berlayar mengelilingi dunia seorang diri.

Laura mengatakan ia mungkin akan pergi ke Selandia Baru dan tinggal di sana.

Laura tiba di kepulauan Karibia, Saint Maarten, Sabtu (21/01), satu tahun dan satu hari, setelah ia memulai pelayaran dengan kapal berukuran 11×5 meter, yang ia beri nama Guppy.

Remaja Belanda ini merayakan ulang tahunnya selama perjalanan. Perjalanan keliling dunia ini mendapatkan penentangan dari departemen pendidikan Belanda.

Guinness World Records menolak untuk mengakui pelayaran itu karena tidak ingin memancing anak-anak muda lain mengambil risiko.

Laura Dekker sendiri lahir di kapal dan pada usia enam tahun ia telah berlayar melintas danau seorang diri.

Pada usia 13 tahun, ia berlayar dari Belanda ke Inggris. Ia kemudian memutuskan untuk mencari tantangan lain dengan berlayar keliling dunia, seorang diri.

Orang tua Laura sendiri pada mulanya menolak namun akhirnya sepakat untuk mendukung permintaannya.

Pemerintah Belanda sempat mengajukan kasus ini ke pengadilan yang memutuskan untuk mencegah rencana Laura ini karena ia terlalu muda untuk berlayar di lautan seorang diri.

Namun setelah berjuang lama melalui proses hukum, Laura akhirnya memenangkan hak untuk berlayar dengan persyaratan ia harus menjalani latihan pertolongan pertama dan setuju untuk mengikuti pelajaran dari jauh.

Buat PR di Tengah Lautan

Awal bulan ini, ayah Laura sempat dipanggil oleh sekolah karena ia tidak menyelesaikan pekerjaan rumah tepat pada waktunya.

Namun kuasa hukum Peter de Lange mengatakan mengikuti pelajaran sambil berlayar keliling dunia tidaklah mudah.

“Ada batasannya. Laura tidak selalu memiliki akses internet. Terkadang ada badai dan dia harus memikirkan keselamatan dirinya dulu,” kata De Lange.

“Ia selalu berusaha namun sekolah tentunya menyadari bahwa ada saatnya ia tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah tepat waktu.”

Bagi Laura, sikap pemerintah Belanda yang akan terus menghantuinya.

“Saya merasa, pemerintah Belanda bersikap salah terhadap saya. Saya khawatir, mimpi buruk ini akan terus menghantui saya,” kata Laura.

“Di laut saya merasa nyaman dan santai, khususnya pada saat melintas Samudra Hindia dan Atlantik.”

“Sekarang pun, pemerintah Belanda tampaknya akan memulai mencari masalah lagi,” tambahnya.

Namun Joost Lanshage dari Biro Pemuda Belanda mengatakan mereka akan tetap meneliti perjalanan Laura ini.

“Bila Laura tenggelam kami akan dituduh tidak berbuat cukup untuk melindungi dia,” kata Lanshage.

“Syukurlah dia baik-baik saja dan itu karena langkah keselamatan yang telah kami ambil sebelum mengizinkan dia pergi,” tambahnya.

Di tengah itu semua, perjalanan Laura yang berakhir di pulau St Maarten, akan tercatat dalam buku sejarah sebagai pengalaman yang didapat di lautan dan bukan di bangku sekolah.[bbc]