Sarjana Perlu Kembali ke Desa

Harlan

Yogyakarta – Sarjana perlu kembali ke desa untuk menerapkan hasil riset yang aplikatif dari sebuah perguruan tinggi untuk membangun daerah tertinggal, kata Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faisal Zaini.

“Universitas Gadjah Mada (UGM) bisa berpartisipasi mendorong hal itu. Pameran hasil riset UGM yang menampilkan berbagai produk unggulan diharapkan bisa memicu pertumbuhan ekonomi daerah tertinggal,” katanya di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, pada pembukaan “Open Campus and Innovation Expo” yang merupakan rangkaian “UGM Research Week 2011”, UGM sebagai kampus kerakyatan yang memelihara kearifan lokal perlu melihat sebaran masyarakat ke desa ke kota sebagai hal yang serius.

“Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2010 menunjukkan masyarakat yang tinggal di perkotaan mencapai 52 persen lebih. Untuk menekan sebaran masyarakat yang berbanding terbalik itu perlu diambil kebijakan desa sebagai pusat pertumbuhan,” katanya.

Ia mengatakan, paradigma yang selama ini dikembangkan berupa “infrastructur following people” menjadikan kota besar akan semakin dipadati orang-orang dari desa.

“Pola kebijakan pembangunan harus dibalik, yakni daerah tertinggal harus didorong untuk dibangun infrastruktur maupun fasilitasnya, diikuti sarjana kembali ke desa dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait,” katanya.

Rektor UGM Sudjarwadi mengatakan, UGM menawarkan riset bersama mitra di daerah maupun institusi nasional dan internasional. Banyak sekali tawaran kerja sama melalui UGM tidak terlepas dari predikat Yogyakarta sebagai kota pendidikan, budaya, dan pariwisata.

“Hal itu merupakan peluang luar biasa untuk memberi inspirasi bagi pembangunan Indonesia terutama pembangunan daerah tertinggal,” katanya.

“Open Campus and Innovation Expo” dalam rangka Dies Natalis Ke-62 UGM itu merupakan pameran produk inovasi yang menampilkan seluruh karya mahasiswa, dosen, mitra, siswa SMK terbaik, dan festival kuliner nusantara.

Kegiatan yang berlangsung hingga 15 Oktober 2011 itu diikuti 18 fakultas, 28 program studi, mitra SMK, pemda, dan unit kegiatan mahasiswa. [Antara]

Leave a Comment