Senjata Jadi Tiket Piala Dunia 2014

Harlan

Sao Paulo – Pemerintah Brasil akan membuat terobosan baru. Suporter akan mendapat tiket gratis atau diskon untuk Piala Dunia 2014, jika menyerahkan senjata. Ini bagian dari kampanye pelucutan senjata. Senjata beredar luas dan bebas di Brasil, selaras dengan peningkatan kriminal dan pembunuhan.
Namun, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) baru mempelajari ide tersebut. Jika memang dianggap layak, FIFA kemungkinan menyetujuinya.

Ide ini disampaikan Kementerian Keadilan Brasil bulan lalu, sebagai bagian dari program pelucutan senjata di Brasil. Menurut laporan-laporan media Brasil, bahkan nanti senjata bisa ditukar dengan jersey (kostum) resmi tim sepak bola yang ditandatangani pemain.

Brasil memang memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi. Yang memprihatinkan, para pelakunya sudah menggunakan senjata berbagai jenis dengan bebas. Maka, Brasil terus berusaha mengatasi hal ini. Adanya Piala Dunia 2014 dinilai menjadi momen yang tepat untuk menggalakkan pelucutan senjata, sekaligus membangun kehidupan yang lebih aman dan nyaman.

Sebuah proposal baru juga dimunculkan para pembuat hukum. Mereka punya ide bahwa tiang gawang di stadion yang dipakai Piala Dunia 2014 akan dibuat dari senjata yang sudah dihancurkan. Bahkan, kalau perlu ini bisa digunakan di semua kompetisi FIFA sebagai bagian dari kampanye antikekerasan dan penggunaan senjata secara ilegal.

Renan Filho, anggota parlemen dari Partai Gerakan Demokrasi Brasil mengusulkan agar Piala Dunia 2014 mengadopsi tema, “Untuk Dunia Tanpa Senjata”.

“Kita harus mempertimbangkan sejarah sosial dalam mempertahankan kedamaian. Di Afrika Selatan temanya perang melawan AIDS. Di sini, kita harus menyebarkan budaya perdamaian dan pelucutan senjata. Kita masih menjadi negara dengan tingkat pembunuhan memakai senjata paling tinggi,” jelas Filho dalam sidang parlemen, bulan lalu.

Dalam wawancara dengan website Globo Esporte, Cilma Azevedo (wakil dari kampanye Desarma Brasil), popularitas sepak bola menjadi kunci dari kerangka gerakan antsenjata di Brasil.

“Tingkat pembunuhan dengan senjata sangat tinggi dan kami melihat sepak bola bisa memobilisasi rakyat untuk melawannya,” katanya.

Dalam kunjungannya ke Brasil, Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke, mengindikasikan kurang setuju dengan ide menukar senjata dengan tiket. “Sayangnya, saya kira terlalu banyak senjata di Brasil dan kita tidak memiliki jumlah tiket yang cukup (dibandingkan jumlah senjata),” sindirnya.

Terakhir, pelucutan senjata di Brasil dilakukan bulan Mei lalu. Ini dilakukan setelah sebulan sebelumnya seorang mantan murid memberondongkan peluru ke bekas seolahannya di Rio de Janeiro dan mengenai 12 murid. Sejak itu, 20.000 senjata telah disita. Tapi, ancaman tetap menginta dan senjata masih banyak. Salah satunya karena banyak polusi korup.

Pekan ini, polisi di Rio de Janeiro melancarkan operasi penyelundupan senjata. Mereka berhasil menahan 18 orangh, termasuk 13 polisi. Mereka didakwa menjual senjata dan obat terlarang ke geng dari Jacarezinho.

Menurut sebuah studi yang dikeluarkan Instituto Sangari, Rabu (14/12/2011), tingkat pembunuhan di BRasil telah meningkat 124 persen dala tiga dekade terakhir. tercatat, setidaknya sudah ada 1 juta pembunuhan sejak 1980 sampai 2010. [Kompas.Com]