Banda Aceh-Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Unsyiah bersama People’s Association on Conscience (PAC) Lost Children Operation (LCO) Aceh dan didukung Asian Community Trust (ACT), selenggarakan Doa Bersama Mengenang Satu Tahun Gempa dan Tsunami Jepang, Sabtu (10/3) Pukul 10.00 -12.00 di SMPN 1 Peukan Bada, Aceh Besar.
“Doa bersama ini, merupakan wujud solidaritas pelajar Aceh pasca setahun tsunami Jepang, sekaligus upaya penyadaran siaga bencana khususnya komunitas sekolah di Aceh,” ujar Panitia Pelaksana, Mukhlis A. Hamid, Jumat (9/3).
Katanya, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Aceh untuk Jepang agar terus bangkit membangun masyarakat yang lebih siaga. Selain itu juga menginformasikan dan mengajak para pemangku kepentingan komunitas sekolah melakukan berbagai upaya terkait pengurangan risiko bencana di sekolah dan masyarakat sekitar.
Acara yang bertajuk “Solidaritas Pelajar Aceh untuk Jepang-Mari Make Our Schools More Realize for Disaster” diikuti oleh 505 siswa dari sekolah yang terlibat dalam program Peningkatan Siaga Siswa Sekolah Menengah, melalui Kegiatan Intra dan Ekstrakurikuler, sebuah program yang diinisiasi oleh TDMRC dengan dukungan Asian Community Trust (ACT), yaitu siswa SMPN 1 Peukan Bada, SMPN 5 Banda Aceh, SMPN 11 Banda Aceh dan didukung oleh siswa SMA 2 Unggul Ali Hasymy.
Rangkaian kegiatan ini berupa penulisan pesan moral siswa pada spanduk, doa bersama dalam tiga bahasa Indonesia, Jepang dan Inggris serta nyanyian lagu Jepang “Omoiyari No Uta, Tentang Kasih Sayang”, dan pelepasan 500 Balon berorigami ke udara oleh siswa
Acara peringatan kenang satu tahun tsunami Jepang direncanakan dihadiri oleh sejumlah pejabat dinas terkait, di antaranya Kepala BPBA, BPBD, Disdikpora, Banda Aceh dan Aceh Besar, Camat Peukan Bada, serta Alumni Jepang di Aceh. [rel]