Banda Aceh – Siti Zahra (21), gadis asal Desa Lam Alue Raya, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar diduga menjadi korban sindikat perdagangan manusia (trafficking). Zahara sudah tidak pulang semenjak Kamis (2/2).
Menurut keterangan dari keluarga korban, ia berangkat menuju Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh sekitar pukul 10.00
“Di Mesjid Raya sudah ada yang menunggu. Zahara bilang namanya Yanti,” terang M. Nasir, ayah korban.
Dari mesjid raya Zahara diberangkatkan ke sebuah daerah yang tidak dikenalnya.
“Saat dihubungi dia mengatakan rumahnya dekat laut dan ada gunung. Dia menangis ingin pulang,” sambung M. Nasir lagi.
Menurut informasi, ketika Zahara berangkat, ibunya sedang di sawah dan ayah sedang di tempat kerja. “Dulu dia pernah bertanya tentang Aceh Selatan kepada saya. katanya ada seorang perempuan yang ingin bertemu dengannya,” timpal Nurjannah, ibu korban.
Saat terakhir kali menghubungi anaknya, Nurjannah sempat mendengar suara riuh anak-anak dan perempuan lain.
“Semenjak Jumat (3/2) Zahara sudah tidak dapat dihubungi. Hp-nya tidak aktif lagi,” ujar Nurjannah tak kuasa menahan isak.
Kejadian ini sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian. Keluarga berharap agar kasus ini bisa segera diusut. [Putra Hidayatullah]