Lokken– “Siapa saja yang menampung anak-anak korban tsunami, dengan besar hati kami meminta dipertemukan dengan orang tua aslinya jika masih ada. Kalau memang tidak ada lagi orang tuanya, maka perlakukanlah anak-anak itu dengan baik dan santun.”
Hal ini disampaikan Koordinator World Achenese Association, Hassan Basri Slm saat menggelar acara memperingati tujuh tahun musibah tsunami, di Harald Fischersvej 13, 9480, Løkken, Sabtu ( 24/12), kemarin.
“Ini merupakan tuntutan masyarakat Aceh dan WAA di Denmark kepada pemerintah Aceh,” ujarnya lagi.
Katanya, WAA berharap pada semua pihak agar tidak menjadikan korban tsunami sebagai umpan para calo atau orang-orang nakal, untuk mencari keuntungan semata. Akan tetapi, lanjut Hassan Basri, seharusnya korban tsunami perlu diberi dukungan untuk keluar dari belenggu kehancuran dan trauma yang melingkari kehidupan mereka.
“Pemerintah Aceh seharusnya bisa memenuhi hak korban tsunami yang belum mendapat haknya serta perlu mendata keberadaan anak-anak korban tsunami dan memberi peluang pendidikan kepada mereka, meskipun tsunami di Aceh sudah tujuh tahun berlalu, ” akhirinya.[]